Presiden Jokowi telah meminta agar masalah ini segera ditangani agar Indonesia tetap dapat mempertahankan posisinya sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia.
Dalam perkembangan industri timah di dunia, China yang merupakan produsen timah terbesar, diperkirakan akan mengurangi produksi dan pemotongan pasokan sebesar 200.000 ton.
Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk memainkan peranan lebih jauh di dalam menstabilkan harga timah dunia. Jika China mengurangi produksi timahnya, kontribusi Indonesia terhadap kebutuhan timah dunia akan semakin signifikan.
Dalam hal ini, Indonesia harus bergerak cepat dan proaktif untuk memperkuat industri timah dan memperkuat posisinya di pasar global.
Baca Juga: Skutik Listrik Uwinfly T3, Desain Mirip Vespa dengan Harga Terjangkau
Hilirisasi industri timah menjadi kunci penting dalam upaya membangun perekonomian nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, Indonesia harus mengambil peluang sebaik mungkin untuk meningkatkan nilai tambah dari produk dalam negeri dan meningkatkan daya saing industri timah di pasar global. ***