Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Indonesia merupakan produsen timah terbesar kedua di dunia setelah China. Timah merupakan logam yang banyak digunakan di berbagai sektor, terutama industri elektronik dan otomotif. Namun, penggunaan timah tidak terbatas hanya pada sektor tersebut saja.
Semua teknologi di masa depan pasti akan membutuhkan timah. Oleh karena itu, Indonesia memiliki peluang besar untuk terus mengembangkan industri timah dan menempatkannya sebagai salah satu komoditas unggulan.
Sebagaimana yang dilansir dari kanal YouTube Kapten Official menyebutkan, Presiden Joko Widodo telah menegaskan pentingnya gerakan hilirisasi di Indonesia, termasuk dalam industri timah.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Indonesia membutuhkan pabrik peleburan dan pengolahan timah yang modern untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar. Hal ini akan memungkinkan Indonesia untuk memanfaatkan seluruh potensi sumber daya mineral yang dimilikinya.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk mendorong hilirisasi industri timah adalah dengan menyetop sementara ekspor bijih timah.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kegiatan pengolahan dan pengekstraksian timah di dalam negeri. Selain itu, rencana pembangunan bursa timah dan pengurangan pajak untuk produk dalam negeri juga diusulkan untuk meningkatkan daya saing dan menarik investor.
Di sisi lain, masalah yang harus diatasi adalah praktik pertambangan tanpa izin dan ilegal. Hal ini menyebabkan kerugian besar bagi negara dan mengganggu proses hilirisasi dan industrialisasi.
Presiden Jokowi telah meminta agar masalah ini segera ditangani agar Indonesia tetap dapat mempertahankan posisinya sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia.
Dalam perkembangan industri timah di dunia, China yang merupakan produsen timah terbesar, diperkirakan akan mengurangi produksi dan pemotongan pasokan sebesar 200.000 ton.
Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk memainkan peranan lebih jauh di dalam menstabilkan harga timah dunia. Jika China mengurangi produksi timahnya, kontribusi Indonesia terhadap kebutuhan timah dunia akan semakin signifikan.
Dalam hal ini, Indonesia harus bergerak cepat dan proaktif untuk memperkuat industri timah dan memperkuat posisinya di pasar global.
Baca Juga: Skutik Listrik Uwinfly T3, Desain Mirip Vespa dengan Harga Terjangkau
Hilirisasi industri timah menjadi kunci penting dalam upaya membangun perekonomian nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, Indonesia harus mengambil peluang sebaik mungkin untuk meningkatkan nilai tambah dari produk dalam negeri dan meningkatkan daya saing industri timah di pasar global. ***
