Hidayat Nur Wahid Geram dengan Penyerangan Polisi Israel di Masjid Al Aqsa

21 Mei 2021, 23:28 WIB
Hidayat Nurwahid /Instagram/@hnwahid.

PORTAL KOTAMOBAGU — Polisi Israel menyerang warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem Timur, dengan granat.

Padahal, Israel dan Hamas Palestina, baru saja bersepakat melakukan gencatan senjata pada Jumat 21 Mei 2021.

Serangan polisi Israel ini dilakukan kepada para jemaah Salat Jumat di kompleks Masjid Al Aqsa waktu setempat.

Baca Juga: Belum 24 Jam Gencatan Senjata, Polisi Israel Kembali Serang Warga Palestina di Masjid Al Aqsa

Dikutip Portal Kotamobagu dari Pikiran Rakyat dalam artikel “Jemaah Al Aqsa Tiba-tiba Diserang di Tengah Gencatan Senjata, HNW Harus Disanksi!”, Jaringan Berita Quds News Network mengabarkan melalui unggahan video di Twitter, bagaimana segerombolan polisi menyeruduk jemaah seusai salat Jumat.

Menyaksikan tayangan video tersebut, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyatakan kegeramannya.

“Ini yang selalu disangsikan dari Israel. Belum 24 jam dari kesepakatan gencatan senjata, tentara Israel sudah mengulangi tragedi dengan menembaki jemaah di masjid alAqsha,” tuturnya, dipetik dari akun Twitter pribadi miliknya, Jumat malam WIB.

Baca Juga: Pengakuan Yonatan Shapira, Pilot AU Israel yang Membelot dari Negaranya: Kamilah Teroris Sebenarnya

Dia menyerukan sanksi tegas diberikan kepada Israel, baik dari PBB maupun pihak yang mengusahakan gencatan senjata.

“PBB dan pihak2 yg mengusahakan gencatan senjata harus memberikan sangsi kpd Israel atas pelanggaran ini.” tegas pria yang disapa HNW tersebut.

Bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel, terjadi hanya berselang beberapa jam setelah pengumuman gencatan senjata di Gaza berlaku.

Unjuk rasa yang dilakukan ratusan warga Palestina, ialah untuk menyambut gencatan senjata di Al-Aqsa.

Baca Juga: Cerita Pengusaha Kedai Kopi di Kota Kotamobagu, Lahir dan Bertahan di Tengah Covid-19

Mereka mengibarkan bendera Palestina dan spanduk kelompok perlawanan Hamas. 

Mereka kemudian ingin berbaris ke daerah Kota Tua, tetapi polisi Israel menggunakan granat kejut dan bom gas, untuk membubarkan mereka.

Konfrontasi mereda dalam waktu sekitar satu jam, dengan polisi Israel mundur ke posisi mereka di gerbang kompleks. Petugas medis mengatakan 20 warga Palestina terluka, dengan dua dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Baca Juga: Andrea Dovizioso Kolaborasi Bersama Aprilia Tes Privat di Misano

Korban tewas dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dua pekan ini  telah meningkat menjadi 243, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, kata Kementerian Kesehatan Palestina, Jumat. Lebih dari 1.900 orang terluka, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada pukul 2 pagi hari Jumat.

Gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir terjadi setelah 11 hari serangan udara Israel di daerah kantong Palestina.

Baca Juga: Terawang Perceraian Alvin Faiz dan Larissa Chou, Denny Darko Ungkap Penyebabnya

Militer Israel telah melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sejak 10 Mei, menghancurkan bangunan tempat tinggal, rumah sakit, dan pusat pendidikan.***(Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler