PT GNI Jadi Sorotan Lagi, Penyebabnya Bentrokan Tenaga Kerja Lokal dan TKA

15 Januari 2023, 20:08 WIB
situasi di dalam PT GNI Morowali Utara Sulteng diunggah oleh akun TikTok @Zan /Tangkap layar video TikTok/@ZAN

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, kembali menjadi pembicaraan masyarakat.

Bagaimana tidak, dalam satu bulan terakhir telah terjadi dua kejadian naas di perusahaan tambang nikel yang berlokasi di Morowali Utara tersebut.

Kejadian pertama adalah meledaknya Smelter yang menyebabkan dua pekerja tewas, salah satunya yaitu Tiktokers, pada Kamis 22 Desember 2022.

Baca Juga: Inilah Profil PT GNI yang Terbakar dan Hanguskan Nirwana Selle

Sedangkan kejadian terbaru terjadi pada Sabtu 14 Januari 2023, yang melibatkan tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing (TKA).

Sebagaimana terpantau dalam beberapa media sosial, bentrokan antarpekerja berlangsung di area PT GNI Kabupaten Morowali Utara, Sabtu 14 Januari 2023 malam.

Video tersebut memperlihatkan adanya kobaran api, dan suara karyawan yang mengatakan bahwa pembakaran alat berat berupa crane dan wheel laoder sudah terjadi.

Bentrokan diduga dipicu oleh kejadian perkelahian antara tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja lokal di lokasi tambang GNI.

Perkelahian juga sempat terekam oleh video karyawan hingga beredar luas dan memicu kemarahan karyawan lainnya.

Dikutip dari Portal Pekalongan, situasi di area PT GNI yang diduga mess penginapan milik TKA China digambarkan pemilik akun TikTok Miracle lewat sebuah unggahan video.

Unggahan video itu disertai dengan tulisan: "PT GNI malam hari ini: Dampak dari arogansi karyawan Tiongkok (TKA China) yang menyerang dan melakukan kekerasan pada karyawan Indonesia (WNI)."

"Indonesia raya merdeka merdeka, hiduplah Indonesia raya. Kita merdeka!" demikian teriakan para pekerja WNI dalam video tersebut.

Akun TikTok sukrinsukri455 juga mengunggah video terkait bentrokan tersebut, dengan caption: "Mes Cina dibakar massa. Cinanya dilarikan ke Kejety dan ungsikan ke Morosi."

Beredar informasi, bentrokan itu telah mengakibatkan tewasnya tiga pekerja, yang terdiri dari dua tenaga kerja lokal dan satu TKA China.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto membenarkan informasinya adanya korban meninggal dunia, yaitu dua TKI dan satu TKA.

Kepada wartawan, Supranoto menyebutkan, selain itu ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka.

Bentrokan dipicu karena 500 pekerja yang mencoba memasuki pos 4 pabrik smelter milik PT GNI untuk melakukan aksi mogok kerja, ditahan oleh pihak keamanan perusahaan.

Aksi mogok kerja dilakukan mereka karena tujuh dari delapan tuntutan mereka belum disetujui oleh pihak perusahaan.

"Karena dihalangi masuk sehingga ratusan pekerja itu melempari dan merusak kantor security. Kemudian mereka menerobos masuk di pos 4 lalu menuju ke mes karyawan dan membakar sebuah mes karyawan hingga rata dengan tanah," ungkapnya.

Kata Supranoto, personel kepolisian bersama TNI yang tiba di lokasi berusaha untuk menenangkan para pekerja.

Namun upaya aparat itu tidak diterima sehingga berujung adu mulut dan pelemparan ke arah petugas.

Selanjutnya, ada karyawan dari divisi dump truck yang melintas di lokasi aksi. Alhasil, mereka pun diserang para pekerja yang melakukan aksi.

Dari situ, bentrokan tak terhindarkan dan mengakibatkan tiga pekerja dari divisi dump truck mengalami luka di bagian badan dan tiga unit kendaraan roda dua rusak.

Pada saat yang bersamaan, terjadi aksi saling kejar dan saling lempar yang mengakibatkan korban meninggal dunia dari pihak pekerja, TKA diamankan dan dievakuasi di lokasi smelter 2 PT GNI.

Akan tetapi, aksi pembakaran mess karyawan yang dilakukan sekitar 500 massa pekerja kembali terjadi dan merusak lima unit kendaraan milik PT GNI.

Aksi pekerja pun terhenti setelah petugas kepolisian yang menggunakan kendaraan taktis untuk menghalau pergerakan para pekerja dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.***

Editor: Sahril Kadir

Tags

Terkini

Terpopuler