Portal Kotamobagu — Sobat Porkot, kali ini kita akan menelusuri sejarah singkat dari salah satu suku di Sulawesi Utara, yakni suku Minahasa.
Sejarah asal-usul Suku Minahasa adalah kisah yang penuh dengan misteri dan legenda.
Selama ribuan tahun, banyak versi beredar tentang asal-usul mereka.
Baca Juga: MOTO BARU! Honda CB200X 2023: Sebuah Kombinasi Elegan untuk Kota dan Petualangan
Bodewyn Talumewo, seorang sejarawan Minahasa, telah mengumpulkan ratusan versi mengenai asal-usul suku ini.
Meskipun demikian, kita dapat merangkum sejarah mereka berdasarkan linimasa sejarah, sebaran penduduk awal di Nusantara, dan sumber-sumber etimologi.
Minahasa: Nama Identitas Persaudaraan
Kata "Minahasa" berasal dari bahasa lokal yang berarti "menjadi satu."
Baca Juga: Menelusuri Asal Usul Kota Manado: 15 Fakta Sejarah Kota Pluralisme di Sulawesi Utara
Ini merujuk pada sejarah kuno yang menggambarkan pimpinan suku-suku awal yang sepakat bersatu dalam persaudaraan.
Jadi, Minahasa sebenarnya adalah nama identitas persaudaraan suku-suku yang berbeda yang mendiami wilayah Minahasa.
Asal-usul Etnis Minahasa
Menurut linimasa sejarah sebaran penduduk awal di Nusantara, leluhur orang Minahasa adalah keturunan Austronesia atau Melayu kuno yang datang melalui Filipina.
Baca Juga: 15 Warisan Sejarah di Gorontalo: Eksplorasi Keajaiban dan Keindahan Tanah Serambi Madinah
Mereka memiliki ciri-ciri fisik dan kehidupan yang menyerupai orang Melayu kuno.
Ini dibuktikan oleh jejak situs prasejarah dan kebudayaan yang serupa.
Tradisi Hidup Berkelompok
Orang Minahasa tinggal secara berkelompok dalam rumah panggung besar yang terletak dekat sumber air.
Baca Juga: Kawasaki Ninja Model Listrik? Siap Dipasarkan di Indonesia, Berikut Ulasannya
Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tua bijak atau pemimpin yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup kelompoknya.
Ini membentuk tradisi pemukiman yang disebut "Kuat."
Sistem Pemerintahan Awal
Awalnya, Minahasa memiliki sistem pemerintahan suku yang dipimpin oleh perempuan, yang disebut "walian."
Baca Juga: Sammy Kaawoan Angkat Suara Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka Bansos Ikan Kaleng 27 Miliar
Namun, pada abad ke-7, sistem ini beralih ke pemimpin laki-laki yang disebut "tonaas."
Hal ini juga mengubah struktur sosial dari matriarki menjadi patriarki.
Pembentukan Suku Minahasa
Tiga suku awal Minahasa, yaitu Tombulu, Tonsea, dan Danto Temboan, pernah terlibat dalam perselisihan berdarah.
Baca Juga: Sammy Kaawoan Angkat Suara Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka Bansos Ikan Kaleng 27 Miliar
Namun, mereka akhirnya mencapai perdamaian dan membentuk Suku Minahasa. Mereka menunjuk pemimpin tertinggi yang disebut "muntu," yang dipilih secara demokratis.
Prasasti Watu Pinawetengan
Untuk memperingati perdamaian, mereka membuat prasasti Watu Pinawetengan, yang hingga kini belum ada yang dapat membaca artinya.
Ini merupakan salah satu batu prasasti kuno asli Indonesia yang tidak dipengaruhi oleh kebudayaan luar.
Pengaruh Bahasa Melayu
Pada tahun 1511, Minahasa berinteraksi dengan pedagang dari Maluku Utara yang membawa budaya dan bahasa baru, yaitu bahasa Melayu.
Bahasa ini, dengan aksen dan dialek yang dipengaruhi oleh Maluku, kemudian menjadi bahasa mayoritas di pesisir Minahasa.
Pengaruh Eropa dan Agama Katolik
Bangsa Portugis dan Spanyol datang ke Minahasa pada abad ke-16, membuka permukiman dan memperkenalkan agama Katolik.
Ini mengubah secara signifikan kehidupan dan budaya Minahasa.
Baca Juga: Tersiar Kabar Diduga Peminjam AdaKami Bunuh Diri, OJK Janji Tindak Tegas Jika Terbukti
Pengaruh Belanda dan Nama Keluarga
Belanda menguasai perdagangan di Minahasa dan memaksa penggunaan bahasa Melayu Manado dan penggunaan nama keluarga sebagai metode administrasi.
Nama keluarga menjadi turun-temurun dan mencerminkan asal daerah, profesi, atau keahlian keluarga.
Akulturasi dan Asimilasi
Terjadi akulturasi antara penduduk Minahasa dengan Eropa, menghasilkan keturunan campuran yang disebut "kaum borgol."
Hubungan dengan Belanda juga terkadang melibatkan perlawanan masyarakat Minahasa, seperti Perang Tondano.
Baca Juga: Bukan Cuma Raffi Ahmad, Bisnis Kuliner Putra Bungsu Jokowi Juga Gulung Tikar, ini Penyebabnya
Keragaman Budaya yang Harmonis
Minahasa menjadi tempat langka di Nusantara di mana budaya Barat dan Timur tumbuh bersama secara damai.
Berbagai etnis dan kepercayaan datang dan memperkaya budaya Minahasa.
Perkembangan Kebudayaan Minahasa
Selama berabad-abad, Minahasa telah mengalami perkembangan budaya yang menggabungkan unsur-unsur Eropa dan lokal.
Ini menciptakan kebudayaan yang khas dan beragam yang masih hidup hingga saat ini.
Sejarah Suku Minahasa adalah cerminan keragaman budaya dan persaudaraan yang kuat di Indonesia.
Baca Juga: Ada Apa Sih, Tiba-tiba Relawan Prabowo Mau Melaporkan Sekjen PDIP ke Pihak Kepolisian
Meskipun mereka telah mengalami berbagai pengaruh dari berbagai budaya, mereka telah menjaga identitas mereka sendiri dan menerapkan sistem demokrasi sederhana yang menghargai musyawarah, toleransi, dan persatuan.
Ini adalah bagian penting dari sejarah bangsa Indonesia yang harus kita hormati dan pelajari.
Disclaimer: adapun artikel kali ini hanya sebatas informasi sesuai keterbatasan kami. Apabila ada yang keliru atau salah, jadikan itu evaluasi bersama, sembari menambah kembali wawasan kita semua.***