Bangunannya memiliki karakteristik khas Gereja Protestan di Belanda, dengan bentuk persegi yang melambangkan empat penjuru mata angin. Gereja ini menjadi tempat beribadah yang penting bagi masyarakat Manado dan Sulawesi Utara pada masa itu.
Seiring berjalannya waktu, bangunan GMIM Sentrum Manado telah mengalami beberapa kali renovasi dan perubahan untuk memastikan kelangsungannya.
Meskipun sejarahnya mungkin sudah tidak lagi begitu dikenal oleh banyak orang, gereja ini tetap menjadi simbol warisan bersejarah yang harus dipelihara.
Gereja ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga sebuah monumen hidup yang menghadirkan kisah-kisah panjang tentang perjalanan rohani dan sejarah bumi nyiur. ***