portalkotamobagu - Penanganan kasus kepemilikan sejumlah alat berat yang beroperasi di lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Hulu Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolsel, kini terus di dalami oleh Polres Bolsel.
Hal itu sebagaimana dikatakan Kasat Reskrim Polres Bolsel, Iptu Vicky Tumembow saat dikonfirmasi sejumlah awak media belum lama ini.
Baca Juga: LSM Barak Mada Sulut Bersama Kuasa Hukum Geruduk Kantor PT MSM TTN Gegara Sengketa Tanah
Menurutnya, saat ini kasus kepemilikan sejumlah alat berat yang digunakan di lokasi tambag ilegal, kawasan Hulu Tobayagan tersebut sudah dalam tahap penyelidikan.
"Saat ini masih proses mengumpulkan bukti-buktinya," terang Tumembow
Lanjut Tumembow mengatakan lagi bahwa dalam tahapan penyelidikan ini sejumlah saksi telah dipangil untuk dimintai keterangan.
"Masih ada tahapan gelar perkara, jika semua alat dan bukti sudah memenui syarat maka naik status ke penyidikan," jelasnya.
Baca Juga: Perkembangan Harga Pangan di Pasar Bersehati Manado: Simak Daftar Harga Terbaru!
Sementara itu, Kapolres Bolsel, AKBP Indra Wahyu Madjid SIK menegaskan jika kasus kepemilikan sejumlah alat berat yang diduga digunakan untuk aktivitas PETI di Hulu Tobayagan tersebut, akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
"Tetap kita akan proses sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Kapolres.
"Kasus ini juga akan segera masuk ke tahap P21, dan diserahkan ke Kejaksaan untuk proses lebih lanjut," tegas Kapolres.
Sekedar informasi, sejumlah alat berat berupa 4 unit Excavator, 1 unit Bulldozer dan 1 unit mobil oprasional tambang yang diduga milik dari Budiman CS, pengusaha asal Kotamobagu itu, saat ini sudah diamankan di Mapolres Bolsel sebagai alat bukti dalam penanganan kasus PETI di wilayah Hulu Tobayagan. (rdk)