Peran Riset dalam Peradaban Manusia

- 9 Januari 2023, 18:47 WIB
Peran Riset dalam Peradaban Manusia
Peran Riset dalam Peradaban Manusia /Portal Kotamobagu

Penulis : Mihuandayani, S.Kom., M.Kom.
Wakil Ketua Bidang Akademik
STMIK Multicom Bolaang Mongondow

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Keberadaan riset ilmiah memiliki andil besar dalam revolusi industri yang terus mengalami peningkatan dan membuka peluang baru di berbagai aspek kehidupan manusia. Revolusi industri yang terus berkembang terjadi karena giatnya para peneliti untuk mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi canggih dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang muncul dengan mencari solusi yang bersifat fundamental, ilmiah dan dapat teruji secara empiris.

Adanya berbagai konferensi baik nasional maupun internasional sangat bermanfaat bagi para peneliti dalam mengembangkan wawasan penelitian dan eksperimen ilmiah untuk menghasilkan produk inovasi baru, paten, atau publikasi jurnal ilmiah.

Desember 2022 lalu, STMIK Multicom juga mengikuti salah satu konferensi internasional “The 6th International Conference on Information Technology, Information Systems and Electrical Engineering” dengan partisipan yang tersebar dari 17 negara yang dilakukan secara hybrid. Tiga pembicara utama mengulas tentang hasil riset yang telah dilakukannya.

Dr. Madhusanka Liyanage, ME. dari University College Dublin (Ireland) membahas tentang 6G Security dalam upaya untuk mempersiapkan dan memantapkan keamanannya di masa depan sebagai visi menuju realitas, serta bagaimana kemungkinan tantangan dan solusi potensialnya. Penelitian tersebut memberikan wawasan tentang upaya standarisasi proyek penelitian yang relevan dengan keamanan 6G, bagaimana keamanan dapat berdampak pada sistem nirkabel 6G, dan mengusulkan 6G security berdasarkan arsitektur yang diramalkan.

Selanjutnya Dr. Ahmad Nasikun, S.T., M.Sc. dari Universitas Gadjah Mada (Indonesia) membahas tentang “Spectral Geometry Processing: Methods and Applications”. Penelitian tersebut menjelaskan mengenai metode dan penerapan pengolahan geometri dengan metode spektral. Penelitian pengolahan geometri dimaksudkan untuk merancang algoritma dan model matematika untuk menganalisis dan memanipulasi data geometri. Bidang penelitian yang relatif baru ini sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan ke berbagai bidang seperti pemodelan permukaan desain otomotif, deteksi penyakit dalam kajian medis, analisis fraktur dalam teknik sipil, animasi karakter film, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Kesadaran Diri dalam Filtrasi Informasi

Dr. Theofanis G. Orphanoudaki dari The Hellenic Open University (Greece) mengulas tentang akibat kemajuan 5G, platform agregasi data, kebutuhan arsitektur dan solusi menuju lintas edge-to-cloud continuum, serta bagaimana meningkatkan pengetahuan data. Penelitian tersebut menyajikan platform agregasi data yang digunakan dalam konteks smart farming, smart mobility, dan forest management.

Selain itu, terdapat 150 hasil penelitian yang juga dipresentasikan, salah satunya adalah penelitian oleh tim dosen dan mahasiswa STMIK Multicom yang berjudul “Case-Based Reasoning (CBR) for Dengue Hemorrhagic Fever Diagnosis Using Manhattan Distance”. Penelitian tersebut mengusulkan sistem penalaran berbasis kasus sebagai cabang Artificial Intelligence untuk mendiagnosa penyakit dan memberikan solusi yang tepat melalui metode-metode dalam CBR berdasarkan validasi pakar.

Di setiap momen mempresentasikan hasil penelitian pada konferensi atau lokakarya, satu kalimat yang selalu saya sematkan yaitu “a good research is a combination of state of the art, knowledge base, and curiosity”. Kalimat itu saya temukan ketika sudah beberapa kali meneliti dan mengalami ditolak, buat paper lagi, revisi sampai akhirnya berhasil diterima dan dipublikasikan. Setidaknya ada tiga poin yang tidak kalah penting dalam melakukan penelitian yang baik dan mampu memberikan impact atau berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Poin pertama adalah state of the art. Sebelum memulai sebuah penelitian biasanya hal pertama yang perlu diketahui adalah state of the art dengan tujuan untuk mencari tren penelitian yang begitu dinamis terus berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Dalam tahapan ini diperlukan adanya proses mencari, membaca, menyelidiki, dan menganalisis untuk menemukan masalah utama. Mengkaji literatur secara aktif dan kritis untuk menciptakan pandangan yang inovatif dan koheren dari bidang tertentu sehingga dapat menemukan posisi dan perspektif arah baru yang nantinya akan menjadi usulan untuk dijelajahi atau diteliti lebih lanjut.

Cutting edge atau leading edge disebut juga sebagai istilah lain dari state of the art yang berarti suatu level tertinggi dan terkini atau paling mutakhir dari pengembangan sebuah alat, teknik, atau topik penelitian tertentu. Untuk bisa menjadi up to date pada penelitian terbaru sangat penting untuk menemukan state of the art ini, maka dapat dilakukan dengan memperbanyak membaca jurnal dengan referensi yang komprehensif, menghadiri konferensi, dan berjejaring dengan para peneliti.

Dalam menulis sebuah paper biasanya reviewer menanyakan tentang kebaruan atau novelty dari penelitian yang diusulkan. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan bersifat revolusioner dari satu paradigma ke paradigma baru, sehingga state of the art ini adalah fokusnya pada apa yang paling terbaru dari sebuah teori yang ada. Temuan baru dalam sebuah penelitian, dapat memberikan kontribusi yang signifikan melalui metode ilmiah yang dilakukan dengan benar dan jujur sehingga hasil penelitian tersebut dapat memiliki nilai tambah bahkan dapat diaplikasikan secara nyata untuk menjadi solusi dari masalah di berbagai aspek kehidupan manusia.

Baca Juga: Digital Minimalism, Sebuah Pilihan atau Keharusan?

Poin kedua adalah knowledge base atau yang berarti sebuah basis pengetahuan. Pengetahuan dasar yang dimiliki sesuai dengan topik dan konteks penelitian menjadi bahan utama dalam menemukan pemecahan masalah yang dilakukan. Kumpulan pengetahuan atau basis data digunakan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan pondasi yang menjadi sumber rujukan dari apa yang dilakukan dalam penelitian.

Dengan dasar pengetahuan yang ada, penelitian akan secara sistematis mengacu pada landasan ilmiah yang jelas dan akuntabel. Penelitian yang didasarkan pada pengetahuan diperoleh melalui analisis data yang sistematis, memuat aturan dasar, struktur, fakta, logika, metode/mekanisme, substansi bidang tertentu yang dijadikan rujukan sumber pengetahuan. Selanjutnya digunakan untuk menginterpretasikan data menjadi informasi sebagai simpulan yang jelas.

Poin ketiga adalah curiosity atau rasa ingin tahu yang menjadi modal dalam melakukan penelitian. Keingintahuan adalah ciri intrinsik manusia yang membawa kita untuk terus berkembang. Mendorong seseorang untuk bekerja atau melakukan sesuatu yang belum diketahui dan masih tersembunyi.

Dalam penelitian, adanya hipotesis mendorong rasa ingin tahu untuk membuktikan bahwa dugaan itu benar. Ini biasanya berawal dari pernyataan “the strong why”. Motivasi para peneliti juga diikuti oleh kuatnya rasa ingin tahu apa akar masalah dari penelitian, bagaimana teknik dan cara menyelesaikannya, serta solusi apa saja yang dapat dilakukan.

Keingintahuan menjadi kunci untuk menanyakan pertanyaan/ide pokok dalam penelitian. Selayaknya anak kecil yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang mengeksplorasi hal baru tanpa takut, begitulah baiknya penelitian yang mengikuti rasa ingin tahu untuk terus menggali sesuatu, bereksperimen dan menemukan pengetahuan dibaliknya. Keingintahuan didefinisikan di sini sebagai keinginan untuk mencari informasi dalam mengatasi kesenjangan pengetahuan akibat ketidakpastian atau ambiguitas. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi biasanya kreativitas dan ide baru dapat lebih mudah tercipta seperti kalimat Albert Einstein yang bilang “I have no special talent. I am only passionately curious “.

Perkembangan peradaban manusia dan kemajuan dunia menjadi bagian dari campur tangan berbagai riset yang dilakukan oleh para peneliti sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi dapat terus berevolusi dan memberikan alternatif solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat. Kehidupan manusia tidak akan berkembang tanpa adanya riset dan penemuan - penemuan ilmiah. Hal ini sejalan dengan salah satu perintah untuk meneliti alam semesta dalam Q.S Yunus ayat 101 yaitu “Katakanlah, ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!’ Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman”. Wallahu a’lam. ***

Editor: Yogi Farlin Mokoagow


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x