Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Sehari mulai dilakukannya uji coba pengunaan aplikasi MyPertamina yang diwajibkan untuk pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar ternyata menuai sorotan dari para pengamat.
Bahkan, ulasan negatif masayarakat pada Play Store MyPertamina pun cenderung dominan karena menganggap aplikasi yang dihadirkan oleh PT Pertamina masih banyak kekurangan, serta menyulitkan masyarakat.
MyPertamina merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi pembayaran online LinkAja.Penggunanya pun dapat dengan mudah menautkan metode pembayaran online melalui sistem cashless di aplikasi linkAja.
Terdegar nampak mudah dan efisin, namun faktanya aplikasi MyPertamina ternyata masih menyimpan banyak kekurangan. salah satunya yakni MyPertamina hanya menautkan satu aplikasi pembayaran online saja, sehingga dinilai merepotkan karena harus mengunduh dua aplikasi.
Baca Juga: Berikut ini Kriteria Kendaraan yang Wajib Gunakan MyPertamina, Simak Penjelasannya
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com sorotan atas kekurangan dari MyPertamina ini diungkapkan oleh pengamat keamanan siber dan teknologi informasi, Alfons Tanujaya.
Ia menyarankanm pemerintah segera memiliki kebijakan terpusat yang menaungi aplikasi digital.
Menurut Alfons, hal tersebut guna memberi memberi efisein pada pengunaan satu aplikasi tanpa menciptakan aplikasi baru.
Ia juga berpendapat bahwa peluncuran aplikasi baru hanya akan membingungkan masyarakat karena, harus kembali mensosialisasikanmua lagi.
