Network
PORTAL KOTAMOBAGU — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan, Markis Kido adalah pahlawan bulu tangkis Indonesia.
Zainudin Amali juga mengatakan, Markis Kido patut diteladani para pebulu tangkis muda yang masih aktif bertanding.
“Kita seluruh masyarakat kehilangan salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia, kepergiannya memang begitu cepat dan cukup mengagetkan. Kita semua sangat berdukua atas meninggalnya Markis Kido di usia yang sangat muda, 36 tahun,” kata Zainudin, seperti dikutip Portal Kotamobagu dari ANTARA, Selasa 15 Juni 2021.
Baca Juga: Terdakwa Pemerkosaan Anak Kandung di Banjarmasin Dituntut 20 Tahun Penjara dan Kebiri Kimia
Markis Kido dikabarkna meninggal saat bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang, pada Senin, 14 Juni 2021 malam kemarin.
Menurut Candra Wijaya—salah satu mantan pemain yang berada di arena—tiba-tiba Markis Kido tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri.
“Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh. Dan saya lari menolong. Dia (Markis Kido) tak sadarkan diri dan mengorok,” ujar Candra, dikutip Portal Kotamobagu dalam rilis resmi PBSI.
Baca Juga: Windri Patilima Ditantang Fighter Asal Maluku Usai Sukses Membungkam ‘Mulut Besar’ Theodorus Ginting
Semasa hidup, pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 itu adalah pebulutangkis dengan banyak prestasi.
Markis Kido kerap kali mengharumkan nama Indonesia dari nomor ganda putra bersama Hendra Setiawan.
Markis Kido juga sempat meraih medali emas Piala Dunia Badmintn 2006, medali emas kejuaraan Dunia BWF 2007, dan pada puncaknya, Markis Kido meraih medali emas Olimpiade 2008 Beijing.***
