portalkotamobagu.com – Polisi kini sedang melakukan tindakan autopsy psikologis retrospektif pada jenazah pelaku penembakan Kantor MUI.
Tim dokter akan melakukan autopsi psikologis retrospektif terhadap pelaku penembakan Kantor MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang berinisial M.
Adapun hal ini diumumkan oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi pada Selasa 2 Mesi 2023 malam.
Baca Juga: Samsung A14 5G: Smartphone Murah dengan Baterai Jumbo, Kamera 50 MP, dan Dimensity 700
Menurut Hengki, pihaknya bekerja sama dengan laboratorium forensik untuk menggunakan metode balistik dalam autopsi tersebut.
Selain itu, asosiasi psikologi forensik juga akan terlibat untuk mendalami profil psikologis dan perilaku tersangka secara lengkap.
Autopsi psikologis retrospektif akan dapat menarik motif pelaku dan memperjelas latar belakang psikologis dan perilaku M yang berusia sekitar 60 tahun tersebut. Polda Metro Jaya juga berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk melihat data riwayat diri pelaku.
Mengenai klaim M sebagai wakil nabi, Hengki menyatakan bahwa M tidak terafiliasi dengan jaringan terorisme ataupun komunitas ideologi agama yang ekstrem. Namun, kepolisian masih mendalami profesi keseharian M untuk memahami lebih lanjut tentang pelaku.
Hengki mengungkapkan bahwa dugaan sementara motif M adalah untuk mendapatkan pengakuan sebagai wakil nabi. Niat jahat M sebenarnya dimulai sejak 2018 lalu, saat ia mengirim surat yang berisi ancaman kekerasan terhadap pejabat negeri, termasuk pejabat MUI.
"Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk mendalami dengan Polda Lampung secara komprehensif, sebenarnya apa latar belakang psikologis, perilaku, untuk mengetahui motif yang sebenarnya, dan melaksankan penyidikan lebih mendalam lagi," ujar Hengki.
itulah informasi mengenai kabar tentang jenazah pelaku penembakan MUI yang sedang ditangani pihak kepolisian.***