PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Sebagai kader PDI Perjuangan, langkah Ganjar Pranowo untuk menuju pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sepertinya tidak didukung oleh partainya.
Ganjar Pranowo yang kini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah ini pun angkat bicara tentang keputusan partai berlambang moncong putih itu.
Secara spotif Ganjar Pranowo mengakui, apa yang diputuskan oleh partainya merupakan hak preriogatif Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.
Kata Ganjar Pranowo, itu merupakan keputusan kongres. “Itu hak Ibu Ketum,” katanya.
Kendati begitu, Ganjar Pranowo mengaku akan tetap mengikuti arahan Ketum PDI Perjuangan dan menghormati keputusan yang telah diputuskan dalam forum.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Kursi Mendag Panas, Zulkifli Hasan Harus Mampu Selesaikan Persoalan yang Ada
Meski keputusan PDI Perjuangan terbilang mengejutkan, namun eksistensi Ganjar Pranowo tidak bisa dipandang sebelah mata.
Hal itu pun dimanfaatkan oleh Partai NasDem. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar belum lama ini, nama Ganjar Pranowo masuk dalam bursa capres mereka. Termasuk Anies Baswedan dan Panglima TNI, Andika Perkasa.
Menyikapi hal ini, Ganjar mengatakan sangat menghormati partai apa pun yang mengusung dirinya sebagai bakal Capres.
"Ya semua orang bisa memberikan. Karena saya anggota PDIP, tentu keputusan tegak lurus pada Ibu Ketum," ungkapnya.
Baca Juga: Mulai Juli Pemerintah Naikkan Tarif Listrik Non Subsidi 17,64 Persen
Di lain pihak, Ketua Umum DPP Nasdem Surya Palo mengatakan usai mengumumkan bursa Capres yang nantinya mereka usung pada Pilpres 2024.
"Saya akan membuka hasil rekomendasi Rakernas yang ditujukan kepada saya, memutuskan dan menetapkan rekomendasi bakal calon presiden yang akan diusung partai Nasdem pada tahun 2024," kata Surya Paloh.
"Saya ingatkan, tidak ada yang kurang dari tiga nama ini (Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa). Nilainya sama, kualifikasinya sama. Hanya urutan saja yang berbeda, 1, 2, dan 3," ujar Surya Paloh. ***