Kisah Islami: Waspada dalam Persahabatan

- 25 Mei 2022, 18:53 WIB
Ilustrasi. Kisah Islami: Waspada dalam Persahabatan.
Ilustrasi. Kisah Islami: Waspada dalam Persahabatan. /Tenang Safari/Jurnal Soreang/

Kemudian ia membisikkan rencana atau muslihat jahat kepada kedua temannya, dan mereka menyetujuinya. Keesokan harinya mereka menemui sang singa yang sedang ditemani unta. Sang gagak berkata, “Wahai tuanku raja, saya menyadari bahwa engkau membutuhkan sesuatu untuk mengembalikan kesehatanmu. Selama ini engkau telah bermurah hati kepadaku, karena itu aku ingin berkorban, menyerahkan diriku untuk menjadi makananmu!!”

 

Baca Juga: Kisah Islami : Nabi Syuaib dan Binasanya Kaumnya Madyam yang Sombong

Sang unta memandang gagak dengan mata berbinar, ia begitu kagum dengan ‘kemuliaan’ jiwa gagak yang mau berkurban demi kesehatan rajanya. Tetapi tiba-tiba sang ajag berkata, “Cukup, tidak mungkin engkau bisa memuaskan sang raja dengan tubuhmu yang begitu kecil. Tetapi tubuhku akan cukup untuk menjadi makanannya, biarlah aku saja yang berkurban untuk sang raja!!”

 Sang unta mengalihkan pandangannya kepada ajag dengan penuh kekaguman, seperti ketika ia memandang gagak sebelumnya. Tetapi kemudian didengarnya sang serigala berkata, “Tidak mungkin itu dilakukan, semua orang (atau, binatang) tahu bahwa perutmu kotor, penuh dengan barang busuk dan angin. Lagipula dagingmu sangat busuk. Biarlah aku saja yang berkurban, dagingku ini pantas untuk makanan sang raja!!”

Kali ini sang unta memandang kepada serigala dengan pandangan yang sama dengan sebelumnya, penuh kekaguman. Ia tidak menyangka bahwa sebenarnya ia sedang dijebak untuk memasuki jalan kematiannya. Belum sempat ia berkata apa-apa, didengarnya sang gagak berkata, “Setiap orang (atau binatang) tahu, barang siapa yang ingin bunuh diri, hendaknya ia makan daging serigala. Niscaya dia akan terkena penyakit diphteria, dan akan segera mati!!”

 

Baca Juga: Kisah Islami : Perjalanan Penuh Liku Nabi Yaqub

Sang unta yang telah terkagum-kagum dengan ‘jiwa mulia’ para sahabatnya itu, yang mau mengurbankan diri demi sang raja, tanpa pikir panjang lagi berkata, “Inilah daging saya, sedap dan mudah dicerna, akan sangat memuaskan bagi sang raja!!” 

Sang gagak, ajag dan serigala segera saja berkata, “Engkau benar!! Sungguh suatu persembahan yang perwira, dan kami setuju!!”

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Buku Cerita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x