Kisah Islami : Rasa Takut yang Menyelamatkan

- 16 April 2022, 00:00 WIB
Ilustrasi. Rasa takut yang menyelamatkan.
Ilustrasi. Rasa takut yang menyelamatkan. /Ilustrasi /Pixabay

Ada seorang lelaki di masa yang lalu (masa sebelum Nabi Muhammad SAW), ia diberi kelimpahan harta dan anak-anak. Tetapi ia sama sekali tidak pernah berbuat kebaikan walau tidak sampai kehilangan keimanannya kepada Allah. Ketika kematian hampir menjemputnya, ia baru menyadari betapa buruknya apa yang telah dilakukannya selama ini. Hampir tidak ada sedikitpun bekal kebaikan yang dimilikinya untuk memasuki alam barzah (kubur) dan alam akhirat.

Didorong oleh rasa kekhawatirannya menghadap Allah tanpa sedikitpun amal kebaikan, ia memanggil anak-anaknya dan berkata, “Wahai anak-anakku, ayah macam apakah aku ini bagi kalian??”

Mereka berkata, “Sebaik-baiknya ayah bagi kami!!”

Ia berkata, “Sesungguhnya aku ini tidak sedikitpun menyimpan atau menanam kebaikan di sisi Allah. Kalau Allah menghendaki, pastilah Dia akan menimpakan suatu siksaan kepadaku, dengan siksaan yang tidak akan pernah ditimpakan kepada orang lain….”

Baca Juga: Kisah Islami : Karena Doa Kedua Orang Tua

Sesaat lelaki itu terdiam, kemudian melanjutkan, “Aku ingin mengikat perjanjian dengan kalian, kalau aku telah meninggal, hendaklah kalian melaksanakan wasiatku, bagaimanapun juga keadaannya!!”

Kemudian ia menjabat tangan anak-anaknya satu persatu dan meminta dengan tegas untuk melaksanakan pesan (wasiat)-nya.

Ia berkata lagi, sebagai wasiat terakhir yang harus dilaksanakan anak-anaknya, “Perhatikanlah wasiatku ini, apabila aku telah mati, kumpulkanlah kayu bakar yang banyak, dan bakarlah jenazahku. Dan jika telah tinggal tulang-tulangnya, ambillah dan tumbuklah sampai halus seperti debu, dan tebarkanlah di atas sungai pada hari yang sangat panas dan berangin!!”

Pada beberapa riwayat lainnya, “…tebarkanlah pada hari yang berangin di lautan!!”

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Buku Cerita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x