Network
Portal Kotamobagu - Masa pendataan tenaga honorer kategori dua yang rencananya akan mengikuti seleksi PPPK di Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) menjadi sorotan tajam saat isu tenaga honorer "siluman" mulai mencuat.
Warga Bolmut mulai mempertanyakan integritas data ketika sejumlah tenaga honorer yang sepertinya tidak pernah mengajar tiba-tiba muncul dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Mereka menyuarakan keprihatinan dan keheranan mereka terhadap fenomena yang tidak terduga ini.
Salah satu warga yang enggan diungkapkan namanya menggambarkan ketidaksetujuannya, "Ada orang yang tidak pernah terlihat di sekolah mengabdi sebagai pengajar, tetapi entah bagaimana caranya, nama mereka muncul dalam Dapodik."
Baca Juga: Kasus Korupsi Bansos Ikan Kaleng Manado : Mantan Kepala BKAD ikut Diperiksa Kejaksaan
Masyarakat menduga bahwa ada kemungkinan kuat bahwa ada koneksi khusus antara tenaga honorer tersebut dengan pemerintah daerah atau kepala sekolah.
Hal ini memunculkan pertanyaan serius tentang integritas sistem pendataan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolmut, Fadli Usup, mengungkapkan keheranannya atas situasi yang tidak biasa ini.
Ia menjelaskan bahwa penginputan data ke Dapodik adalah tugas operator sekolah dan tanggung jawab mereka untuk memastikan keabsahan data tersebut.
"Untuk masuk ke dalam Dapodik, seorang tenaga honorer harus memiliki Surat Keputusan (SK) dari kepala sekolah. Tanpa SK yang sah, nama mereka tidak akan diakui oleh sistem," tegas Fadli Usup.
