PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Hadir disegmen motor bergaya klasik dengan kapasitas mesin 650 cc, motor ini bakal jadi saingan beratnya Royal Enfield Interceptor 650.
Pasalnya, motor bergaya klasik ini merupakan salah satu prodak dari pabrikan ternama asal Inggris yang sudah merintis industri kendaraan roda dua sejak tahun 1861.
Lantas seperti apa sosok dari motor yang jadi rival terberat Royal Enfield Interceptor 650 ini? Yuk simak ulasannya berikut.
Baca Juga: Skutik 125 cc Pendatang Baru ini Siap Goyang Pasar Yamaha FreeGo dan Honda Vario, ini Sosoknya
Motor bergaya retro rival terberat Royal Enfield Interceptor 650 ini adalah Gold Star 650 prodak asal pabrikan Birmingham Small Arms (BSA) Inggris.
Motor dengan desain bernuansa klasik ini, BSA Gold Star 650 belum lama ini telah resmi diluncurkan di pasar Inggris.
BSA Gold Star 650 seolah ingin kembali menggulang masa jaya dulu dengan tetap mempertahankan desain klasik yang menjadi ciri khas dari BSA.
Disadur dari Motorcyclenews, BSA Gold Star 650 tampilan didesain dengan tetap mempertahankan esensi dari motor-motor pengeluarannya terdahulu.
Seperti penggunaan headlamp bulat, tangki model tear drop, jok tandem datar, serta bagian spakbor dan stoplamp berdesain simple.
Baca Juga: Murahnya Kebangetan, Motor Sport Fairing 400 cc Tapi Harganya Cuma 60 Jutaan Saja, ini Sosoknya
Pada bagian lapu utama masih menggunakan halogen, tangkinya yang membulat serta berkapasitas 12 liter serta terdapat sentuhan desain klasik di bagian tutup mesinnya seolah mengingatkan kembali era kejayaan BSA di masa lalu.
Berbeda dengan lampu utamanya, pada lampu rem motor bergaya retro ini sedikit lebih modern dengan mengusung teknologi LED reimaginasi dari lampu Lucas asli.
Sisi modern lainnya juga terlihat pada penggunaan klaster instrumen twin-pod dengan layar multifungsi LCD, yang menyajikan informasi seperti kecepatan, rpm, indikator bahan bakar, lampu, dan beberapa informasi yang dibutuhkan pengendara.
Baca Juga: Bukan Boulevard ini Sosok Motor Cruiser Bermesin V Twin 300 cc dari Suzuki, Harga 50 Jutaan
BSA Gold Star 650 menggunakan sasis dual-cradle serba baru ditopang dengan suspensi depan teleskopik 41 mm, dan shock ganda di bagian belakang yang dapat disesuaikan dengan 5 tingkat.
Untuk dapur pacunya, BSA Gold Star 650 mengendong mesin silinder tunggal berkapasitas 652 cc, 4 katup, DOHC dengan sistem bahan bakar injeksi serta berpendingin cairan.
Mesin dapat memuntahkan tenaga sebesar 45 TK pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 55 Nm pada 4.000 rpm.
Tenaga dan torsi itu disalurkan lewat transmisi manual 5 percepatan dengan assist dan slipper clucth.
Diatas kertas, BSA Gold Star 650 mampu digeber hingga kecepatan maksimum hingga 130 km/jam. Kecepatan yang cukup mumpuni untuk motor dengan bobot 213 kg.
Baca Juga: Saingan Royal Enfield Meteor 350, Ini Dia Sosok Motor Retro dari Jawa
Uniknya pada bagian kaki-kaki BSA Gold Star 650 menggunakan velg dengan ukuran berbeda, yakni 18 inci di bagian depan dan 17 inci di bagian belakang.
Dan untuk kedua rodanya masing-masing menggunakan profil ban dari Pirelli Phantom Sportscomp berukuran 100/90 di bagian depan dan 150/70 di bagian belakang.
Untuk bagian pengereman, BSA Gold Star 650 telah disematkan rem cakram depan 320 mm dengan kaliper dua piston dan cakram belakang 255 mm dengan kaliper satu piston dari Brembo.
Untuk memaksimalkan sistem pengeremannya, motor bergaya klasik ini sudah mengusung teknologi Anti-lock Braking System (ABS) dual chennel.
Baca Juga: Usung Mesin 250 cc Motor Sport Fairing Asal Pabrikan Korsel Meluncur, Body Ramping dan Agresif
BSA Gold Star 650 telah resmi dipasarkan di Inggris dan ditawarkan dengan beberapa warna pilihan, seperti Dawn Silver, Highland Green, Insignia Red dan Midnight Black, serta warna Silver Sheen untuk edisi Lagacy.
Untuk harganya, BSA Gold Star 650 dibandrol mulai dari £6500 Euro sampai £7000 Euro atau setara dengan Rp98,9 jutaan hingga Rp106 jutaan jika dirupiahkan.
Jadi itulah rival terberat Royal Enfield Interceptor 650 di pasar Inggris. Nah menurut kalian apakah cocok jika motor klasik ini bisa hadir juga di Indonesia? ***