Di sisi lain, seorang warga bernama Nurul Masruroh (41) mengungkapkan bahwa tasyakuran ini diadakan dengan harapan bahwa setelah menjalani masa hukuman, perilaku Masriah akan berubah. Warga bersedia memaafkan Masriah jika dia benar-benar insaf.
"Dengan kegiatan tasyakuran ini, kami berharap Ibu Masriah dapat mengubah perilakunya dan mau berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Awalnya, para emak-emak di desa ini sangat marah dengan tindakannya," ujar Nurul.
Baca Juga: Berharap Bisa Bertemu Paus Orca, Gisel Sambangi Spot Diving Mahena Poin di Bolsel
Raffi (20), seorang warga lainnya, menuturkan bahwa acara syukuran ini telah direncanakan sebelumnya. Dia juga menyebut bahwa ulah Masriah telah membuat lingkungan menjadi tidak tenteram.
"Sebelum peristiwa penyiraman ini terjadi, desa kami selalu hidup dalam ketenteraman. Namun, tindakan tersebut telah mengganggu kedamaian di desa kami. Oleh karena itu, warga meminta agar Ibu Masriah diberikan sanksi seberat mungkin," ungkap Raffi.
"Dengan adanya tasyakuran ini, emak-emak berharap Ibu Masriah akan menyadari perbuatannya yang tidak terpuji. Semoga setelah keluar dari Lapas, dia bisa mengubah perilaku dan mengembangkan sikap yang lebih baik," pungkas Raffi. ***