Pierre Tendean, Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI yang Berdarah Minahasa

- 1 Oktober 2022, 11:00 WIB
Pierre Tendean, pahlawan revolusi berdarah Minahasa
Pierre Tendean, pahlawan revolusi berdarah Minahasa /Tangkapan layar Instagram/@lovingpanghrevv/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Satu di antara tujuh pahlawan revolusi yang jadi korban G30S PKI adalah Pierre Tendean.

Pierre Tendean gugur dalam peristiwa G30S PKI di Lubang Buaya, saat masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) Czi.

Saat kejadian itu, Pierre Tendean bertugas sebagai Ajudan Panglima Besar TNI Abdul Haris Nasution.

Dia tewas disiksa Pasukan Cakrabirawa di Lubang Buaya, usai menyelamatkan Panglima Besar TNI Abdul Haris Nasution dengan cara mengaku sebagai tokoh TNI tersebut.

Baca Juga: Chord Lagu Gugur Bunga yang Selalu Jadi Trending Google saat Peringatan G30S PKI

Pierre Tendean lahir dari pasangan Aurelius Lammert Tendean yang berdarah Minahasa, dan Maria Elizabeth Cornet yang berdarah Indo-Perancis, pada 21 Februari 1939.

Semasa kecil hingga remaja, dia mengenyam pendidikan sekolah dasar di Magelang, serta SMP dan SMA di Semarang.

Setelah itu, pria yang dikenal dengan ketampanannya ini bergabung dengan Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) pada tahun 1958 dan lulus tahun 1961.

Selanjutnya, Tendean diangkat sebagai Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan di Medan selama setahun.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x