Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Isu adanya dugaan LGBT yang menerpa Ferdy Sambo, yang terjerat kasus pembunuhan Brigadir J, akhirnya akan segera terungkap.
Dimana munculnya isu LGBT yang menyeret Ferdy Sambo tersebut, membuat keluarga dari Brigadir J, meminta untuk mengadakan autopsi dubur dan kelamin kepada Brigadir Yosua, agar isu yang beredar menjadi terang-benerang.
Dilansir dari Berbagai Sumber, tujuan kelaurga Brigadir J, untuk meminta autopsi dubur dan kelamin tersebut, untuk memperjelas apakah Ferdy Sambo seorang LGBT.
Isu LGBT yang menyeret Ferdy Sambo yang merupakan tersangka atas kematian Brigadir J, pertama kali menyebar ketika, pengacara dari Bharada E, yakni Deolipa Yumara, meyentil adanya suka sama suka sesama jenis dalam wawancara di TVONE.
Baca Juga: Astaga! Isu LGBT Selimuti Kasus Ferdy Sambo, Begini Penjelasan Polri, Selengkapnya
“Ya, kita serah terima perasaan. Untung saja saya sama dia (Bharada Eliezer) bukan LGBT, bukan cowok sama cowok, ya, kan. Mangkanya, saya nggak jatuh cinta sama siapa ini (Bharada Eliezer),” kata Deolipa Yumara, dalam potongan pernyataan Deolipa itu diunggah akun TikTok @holtemontea84.
Sementara itu, isu adanya LGBT yang menyeret Ferdy Sambo, juga dikaitkan ketika Menkopolhukam Mahfud MD, memebrikan pernyataan bahwa motif pembunuhan Brigadir J bersifat sensitif dan hanya bisa dikonsumsi orang dewasa.
“Cerita-cerita laporan pemeriksaan itu yang mengerikan. Mengerikan campur menjijikkan juga. Makanya saya bilang sensitif,” kata Mahfud MD saat menjadi tamu podcast Deddy Corbuzier.
Selain itu, dengan adanyanya kabar bahwa pihak keluarga Brigadir J, meminta untuk mengautopsi dubur dan kelamin Brigadir Yosua, memperkuat adanya motif Ferdy Sambo sebagai seorang LGBT.
Baca Juga: ASTAGA! Ternyata Ferdy Sambo Dikabarkan ‘Ditahan’ di Hotel Bukan Penjara, Ini Faktanya
