Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Drama berkepanjangan Ferdy Sambo sampai saat ini belum mendapatkan titik terangnya, pasalnya usai Sambo ditetapkan sebagai tersangka atas kematian Brigadir J, banyak fakta baru bermunculan.
Menariknya diantara fakta baru yang bermunculan tersebut, yakni terungkap melalui rekaman CCTV yang berhasil diungkap oleh penyidik dan Komnas HAM beberapa waktu lalu.
Dilansir dari Berbagai Sumber, saat dilakukan reka ulang terkait kejadian pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan kawan-kawan di rumah dinasnya di Kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan ada beberapa fakta yang baru terungkap.
Baca Juga: Wah! Inilah Urutan Pangkat Polisi yang Harus Anda Ketahui
Diantara fakta baru yang terungkap tersebut yakni, berdasarkan rekaman CCTV ditemuka pada pukul 17.00, Ferdy Sambo dan beberapa ajudannya menemui Brigadir J.
Setelah melakukan pertemuan dengan Brigadir J, mantan kadiv propam Ferdy Sambo memerintahkan ajudannya yakni Bharada E untuk menembak Yosua.
Saat menembak, Bharada E diduga menggunakan senjata api jenis Glock 17 yang dimiliki Bripka Rizal, dimana skenario penembakan Brigadir J didesain langsung oleh Ferdy Sambo seakan-akan ada tembak-menembak.
Baca Juga: Wow! SUV ini Miliki Fitur Lengkap dan Canggih, Buruan Cek Bro
Skenario Ferdy Sambo tersebut terkuat, saat penyidik membeberkan bahwa usai Brigadir J ditembak amti, mantan kadiv propam tersebut mengambil senjata api milik Yosua lalu menembaknya di dinding, hal itu dilakukan agar seakan-akan ada adengan baku tembak.
