Penyebab Pemerintah Akan Membatasi Pupuk Bersubsidi

- 7 April 2022, 03:15 WIB
Penyebab Pemerintah Akan Membatasi Pupuk Bersubsidi /ilustrasi
Penyebab Pemerintah Akan Membatasi Pupuk Bersubsidi /ilustrasi /PT Pupuk Indonesia/

PORTAL KOTAMOBAGU, PRMN - Ternyata ini alasan Pemerintah akan membatasi penyaluran pupuk bersubsidi.

Hal itu diterangkan oleh Mentri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hertanto belum lama ini.

Menurutnya, keputusan Pemerintah akan membatasi penyakuran pupuk bersubsidi tersebut lantaran imbas dari kenaikan harga pupuk akibat konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan terhambatnya pasokan ke dalam negeri.

Baca Juga: Setelah BBM dan Bapok Naik, Giliran Pupuk Subsidi Mulai Dibatasi Oleh Pemerintah

Dikatakan Airlangga Hartarto, saat ini harga pupuk urea mendakati angka 1.000 doral AS per ton, dan Indonesia selama ini mengimpor potasium dan pupuk KCL dari Ukraina.

"Jika dilihat dari penggunaan dalam negeri, ada yang subsidi dan non subsidi. Tentu akan ada pembatasan terkait komoditas," kata Menko Airlangga saat memberikan keterangan pers Selasa, 5 April 2022, sebagaimana dilansir dari Antara.

Lanjut Arlangga mengatakan lagi bahwa, Pemerintah akan tetap memprioritaskan pemberian, penyaluran pupuk bersubsidi untuk komuditas pertanian tertentu.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Jangan Ada Lagi Suara Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan

Seperti, petani padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu rakuat dan kakao, sehingga penyaluran pupuk bersubsidi ini dapat tepat sasaran.

"Presiden Jokowi mewanti-wanti agar penyaluran pupuk bersubsidi dapat tepat sasaran sesuai komoditas prioritas, sehingga tidak terjadi kelangkaan pupuk," kata Airlangga.

"Para petani bisa menerima pupuk, sehingga tentunya harga pupuk tidak membuat kelangkaan pupuk dan pada akhirnya mendorong ketersediaan pangan yang aman," ujarnya.

Baca Juga: Viral Video Anak Kecil Ngevlog saat Shalat Tarawih, Jama'ah tak Khusyuk

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, kenaikan harga berbagai komoditas, terutama pangan dan energi merupakan dampak dari kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

"Hal itu memberi pengaruh pada indeks harga pangan secara global, berdasarkan data lembaga pangan dunia FAO, tercatat di atas 140 dan komoditas minyak nabati meningkat di atas 200," jelas Airlangga.

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan, untuk ketersediaan bahan baku dalam produksi pupuk subsidi maupun non subsidi seperti fosfat dan kalium masih tercukupi dan dalam kondisi aman setidaknya sampai semester 1 di tahun 2022 ini.

Baca Juga: Waspada! Aksi Klitih di Yogyakarta Mulai Meresahkan, Berikut Daftar Daerah Rawannya

"Kami sudah mengantisipasi kebutuhan bahan baku ini dengan melakukan pengadaan jangka panjang sehingga cukup untuk memproduksi kebutuhan produksi NPK," kata SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana.

Ditambahkannya, ketersediaan bahan baku adalah upaya perusahaan memenuhi kebutuhan pupuk nasional di tengah ketidakpastian global dampak dari pandemi Covid-19 hingga konflik antara Rusia dengan Ukraina.

"Ketersediaan bahan baku adalah upaya kami dalam memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri," jelasnya. ***

Editor: Moh Irfany Alhabsyi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah