“Muhammadiyah menerapkan manhaj Tarjih dengan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah dan melalui tiga pendekatan yaitu Burhani, Bayani serta Irfani,” ungkapnya.
Pendekatan Bayani, diterangkan Syamsul Anwar, adalah melihat masalah agama dari segi dalil-dalil syar’i-nya.
Kemudian, pendekatan Burhani melihat permasalahan dari sudut teori-teori ilmu pengetahuan, dan Irfani melihat masalah dari kepekaan nurani.
Baca Juga: Euro 2020, Hazard dan De Bruyne Terancam Absen saat Belgia melawan Italia
Melalui sumber dan pendekatan itu menyambut Idul Adha 2021 ini, Muhammadiyah seperti tahun 2020 menganjurkan agar mengalihkan dana untuk kurban membantu warga tidak mampu yang terdampak Covid-19.
Ditambahkan Syamsul Anwar, tujuan beragama adalah seperti yang tertuang dalam surat Al Anbiya’ ayat 107, bahwa Nabi Muhammad tidak diutus kecuali sebagai rahmat bagi semesta alam.
“Tuhan mengutus Nabi Muhammad membawa syariat adalah untuk mewujudkan kemaslahatan dan rahmat bagi semesta alam. Bagaimana rahmat ini diwujudkan?,” katanya.
“Mana yang lebih rahmat, kita menyembelih 25 ekor sapi tiga hari habis, dibandingkan dengan kita membantu mereka yang sekarang banyak mengalami kesukaran. Itu harus dipertimbangkan, itu kepekaan nurani,” sambung Syamsul Anwar.
Syamsul Anwar menambahkan prinsip-prinsip dalam beragama yaitu pertama prinsip kemudahan, agama itu tidak mempersulit dan bertujuan untuk memberi kemudahan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kembali Disebut 'Lip Service', Namun Kali Ini Bukan dari Mahasiswa