Tetangga Dipenjara, Warga Malah Gelar Syukuran! Ternyata Kelakuan Emak-Emak Ini Memang 'Bikin Keluar Tanduk'

6 Juni 2023, 02:54 WIB
Warga gelar syukuran pasca Masriah dinyatakan dipenjara. /

portalkotamobagu.com - Masriah, seorang emak-emak asal Sidoarjo yang dikenal karena teror penyiraman air kencing dan tinja ke rumah tetangganya, Wiwik, akhirnya ditahan.

Kabar penahanan Masriah ini menggembirakan warga sekitar, sehingga mereka pun menggelar syukuran.

Martono, warga Desa Jogosatru RT 1/RW 1, mengungkapkan bahwa seluruh warga desa ikut merasakan kesedihan yang dialami oleh Wiwik dan keluarganya.

Baca Juga: Honda Luncurkan CB190X, Motor Touring dengan Fitur Lebih Melimpah dari CB150X, Ini Sosoknya

Selama bertahun-tahun, mereka menjadi sasaran teror penyiraman air kencing dan tinja yang dilakukan oleh Masriah.

"Kasus Ibu Masriah masih dalam proses penanganan oleh Satpol PP. Namun, warga sepakat bahwa jika Masriah dijebloskan ke Lapas, kita akan mengadakan tasyakuran sebagai ungkapan rasa syukur," ujar Martono setelah acara syukuran yang berlangsung pada Sabtu 3 Juni 2023 malam.

Teror penyiraman air kencing dan tinja yang dilakukan oleh Masriah, menurut Martono, merupakan perbuatan yang tak terpuji. Tindakan tersebut dilakukan dengan sengaja dan berulang kali.

Baca Juga: Mengungkap 5 Weton yang Memiliki Rezeki Berlimpah dan Masa Depan Gemerlang

"Sejujurnya, hukuman satu bulan saja tidak sebanding dengan perbuatan yang dilakukannya. Melalui tasyakuran ini, emak-emak di desa ini berdoa agar Masriah bisa keluar dari Lapas dengan kesadaran dan meminta maaf kepada keluarga Ibu Wiwik," tambah Martono.

Di sisi lain, seorang warga bernama Nurul Masruroh (41) mengungkapkan bahwa tasyakuran ini diadakan dengan harapan bahwa setelah menjalani masa hukuman, perilaku Masriah akan berubah. Warga bersedia memaafkan Masriah jika dia benar-benar insaf.

"Dengan kegiatan tasyakuran ini, kami berharap Ibu Masriah dapat mengubah perilakunya dan mau berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Awalnya, para emak-emak di desa ini sangat marah dengan tindakannya," ujar Nurul.

Baca Juga: Berharap Bisa Bertemu Paus Orca, Gisel Sambangi Spot Diving Mahena Poin di Bolsel

Raffi (20), seorang warga lainnya, menuturkan bahwa acara syukuran ini telah direncanakan sebelumnya. Dia juga menyebut bahwa ulah Masriah telah membuat lingkungan menjadi tidak tenteram.

"Sebelum peristiwa penyiraman ini terjadi, desa kami selalu hidup dalam ketenteraman. Namun, tindakan tersebut telah mengganggu kedamaian di desa kami. Oleh karena itu, warga meminta agar Ibu Masriah diberikan sanksi seberat mungkin," ungkap Raffi.

"Dengan adanya tasyakuran ini, emak-emak berharap Ibu Masriah akan menyadari perbuatannya yang tidak terpuji. Semoga setelah keluar dari Lapas, dia bisa mengubah perilaku dan mengembangkan sikap yang lebih baik," pungkas Raffi. ***

 

Editor: Suprianto Suwardi

Tags

Terkini

Terpopuler