Fahri Hamzah Usulkan Gelar ini ke Jokowi Usai Akhiri Masa Jabatannya

20 April 2022, 02:14 WIB
Fahri Hamzah Usulkan Gelar ini ke Jokowi Usai Akhiri Masa Jabatannya /Tangkapan layar Instagram/@fahrihamzah/@jokowi//


PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Fahri Hamzah memiliki usulan gelar kepada Presiden Joko Widodo usai mengakhiri masa jabatannya, sebagaimana gelar yang disematkan kepada enam mantan Presiden Republik Indonesia.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini pun mengusulan jika gelar yang layak disematkan kepada Jokowi yaitu Bapak Rekonsiliasi.

Usulan gelar tersebut menurut Fahri Hamzah tentu memiliki alasan. Menurutnya, Jokowi dianggap telah berhasil merangkul lawan politik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang telah diberikan kedudukan sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pariwisata, Ekonomi Kreatif di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Airlangga: Lebaran Halal Bihalal Tidak Ada Makan Minum

Namun kata Fahri, Jokowi dinilai masih perlu menyelesaikan kasus pembelahan yang terjadi di masyarakat terlebih akibat polarisasi Pilpres 2019 lalu. 

"Saya masih khawatir dengan pembelahan yang ada di akar rumput itu sebabnya kalau misalnya Pak Jokowi mau diberi gelar, saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi, sebab, kalau bisa, sebelum beliau turun, beliau menyatukan kembali negara kita yang agak terpecah di arus bawah," kata Fahri, Selasa 19 April 2022.

Dikatakannya lagi, semua capaian program fisik dalam pembangunan infrastruktur yang diraih Jokowi bisa hilang, jika Indonesia tidak berhasil melakukan rekonsiliasi sesama anak bangsa, serta mengakhiri pembelahan dan polarisasi politik di masyarakat.

Baca Juga: Kelangkaan Minyak Goreng Makan Korban, Dirjen Kemendag Ditetapkan Tersangka Oleh Kejagung

"Saya merasa bahwa semua capaian secara fisik itu bisa hilang kalau rekonsiliasinya gagal jadi lebih baik dituntaskan rekonsiliasinya supaya capaian fisiknya otomatis kita dapatkan," ungkap Fahri.

Lanjut mantan Wakil Ketua DPR RI ini mengayakan lagi, jika Jokowi berhasil melakukan rekonsiliasi rakyat maka kesuksesan yang lain bukan tidak mungkin akan mengikuti. Kekinian, kata Fahri,  masyarakat Indonesia sangat sensitif, sehingga butuh pendekatan dan berbicara dari hati ke hati untuk menuntaskan suatu permasalahan. 

"Kalau rekonsiliasinya sukses, maka Pak Jokowi bisa mendapatkan lebih banyak dari yang lain selain rekonsiliasi juga infrastruktur. Buktinya orang sensitif semua," tandasnya.

Baca Juga: Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Dugaan Tipikor Minyak Goreng, Salah Satunya Dirjen di Kemendag

Sekedar diketahui, Kementerian Sekretaris Negara (Kemsesneg) menyematkan julukan kepada enam Presiden Indonesia terdahulu mulai dari Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Melalui akun instagram resmi Kemensetneg, Presiden Soekarno dijuluki sebagai Bapak Proklamator. Bung Karno dinilai memiliki peranan penting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia dari Penjajahan Belanda dan sosok yang membacakan naskah proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. 

Presiden RI kedua, Soeharto dijuluki sebagai Bapak Pembangunan, karena memfokuskan program kerjanya terhadap pembangunan ekonomi dan menciptakan landasan untuk pembangunan yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). 

Baca Juga: Katanya Demi Selamatkan Wapres Ma'ruf Amin di Akhirat, Cak Imin Serukan Tunda Pemilu 2024

Presiden RI ketiga, BJ Habibie dijuluki Bapak Teknologi. Ia dikenal memiliki kecerdasan luar biasa di bidang teknologi dan industri pesawat terbang. Pesawat N250 Gatotokaca merupakan pesawat buatan Indonesia pertama yang digagas BJ Habibie. 

Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dijuluki Bapak Pluralisme karena beliau memberikan gagasan-gagasan universal mengenai pentingnya menghormati perbedaan sebagai bangsa yang beragam dan lantang dalam membela minoritas. Pencabutan peraturan yang melarang kegiatan adat warga Tionghoa secara terbuka seperti perayaan Imlek adalah satau satu kebijakannya. 

Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri dijuluki Ibu Penegak Konstitusi. Presiden wanita pertama ini adalah pencetus berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menyiapkan sistem pemilihan umum (pemilu) pertama kali, ketika masyarakat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden, di samping memilih calon anggota legislatif. 

Baca Juga: Indonesia Bakal Kirimkan Bantuan ke Ukraina

Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono dijuluki Bapak Perdamaian karena pada masa jabatan beliau sebagai Presiden, Indonesia banyak berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Seperti Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki, membangun Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC). 

Julukan keenam Presiden ini disematkan di Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti.  ***

Editor: Moh Irfany Alhabsyi

Sumber: suara .com

Tags

Terkini

Terpopuler