Kisah Islami : Tersebunyinya Kekasih Allah

- 10 April 2022, 01:00 WIB
Ilustrasi. Kisah Islami: Tersebunyinya kekasih Allah.
Ilustrasi. Kisah Islami: Tersebunyinya kekasih Allah. //Pixabay/mohamed_hassan

Abdullah bin Mubarak, salah seorang ulama di masa tabi’in, setelah melaksanakan ibadah haji atau umrah, ia tinggal beberapa waktu lamanya di Mekkah. Ketika itu terjadi masa paceklik karena telah beberapa bulan lamanya tidak terjadi hujan. Maka orang-orang datang ke suatu lapangan luas untuk melaksanakan shalat istisqo’ (shalat meminta hujan), Abdullah bin Mubarak ikut serta dalam jamaah shalat tersebut.

Usai shalat dan memanjatkan doa kepada Allah, tidak terlihat tanda-tanda bahwa hujan akan turun. Hingga malam menjelang tidak ada awan tebal yang datang membawa air untuk menyirami wilayah Makkah dan sekitarnya. Keesokan harinya, mereka mengulang lagi shalat istisqo’ tersebut, tetapi masih juga tidak ada pertanda akan turunnya hujan, termasuk ketika mereka melakukannya untuk ke tiga kalinya pada hari berikutnya.

Setelah berjamaah shalat Istisqo’ pada hari ketiga itu, Ibnul Mubarak berkata dalam hati, “Aku akan keluar memisahkan diri dari orang-orang ini dan berdoa kepada Allah, mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya dan mengabulkan doaku sehingga hujan bisa turun!!”

Baca Juga: Mengejutkan, Negara ini Melegalkan Menjual Perempuan untuk Dijadikan Istri

Ia berjalan diam-diam menuju perbukitan di sekitar Makkah, dan masuk salah satu gua yang berada di sana. Tetapi belum sempat ia berbuat apa-apa, tiba-tiba masuklah ke dalam gua itu seorang lelaki berkulit hitam, yang tampaknya seorang budak. Entah tidak tahu, pura-pura tidak tahu atau merasa minder melihat ‘penampilan’ Ibnul Mubarak yang layaknya seorang ulama khusyu dan ‘khos’, budak berkulit hitam itu tidak menyapa atau memberi salam kepadanya.

Lelaki hitam itu langsung shalat dua rakaat yang tampaknya sederhana dan ringkas. Setelah mengucap salam, ia meletakkan kepalanya di tanah dan berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah hamba-hamba-Mu, mereka telah melaksanakan shalat Istisqo’ selama tiga hari, tetapi Engkau belum berkenan juga menurunkan hujan. Maka demi Keagungan dan Kemuliaan-Mu, aku tidak akan mengangkat kepalaku hingga Engkau menurunkan hujan kepada kami!!”

Beberapa waktu lamanya ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba datang awan hitam bergulung-gulung, kemudian hujan turun dengan derasnya. Lelaki itu segera mengangkat kepalanya dan keluar gua, berjalan menembus hujan tanpa berkata apa-apa.

Baca Juga: Bolehkah Sikat Gigi Saat Puasa di Bulan Ramadhan? Ini Hukumnya Menurut Hadits dan Pendapat Ulama

Sejenak Ibnul Mubarak tertegun melihat pemandangan itu, dan segera setelah tersadar ia berjalan mengikuti lelaki hitam itu menembus hujan. Ia terus membuntutinya hingga memasuki sebuah perkampungan, dan lelaki hitam itu memasuki sebuah rumah yang cukup bagus. Ia duduk diam di depan rumah itu beberapa waktu lamanya, sampai seseorang keluar. Ibnul Mubarak berkata, “Rumah siapakah ini?”

Halaman:

Editor: Suprianto Suwardi

Sumber: Buku Cerita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x