Izrail berkata, “Aku datang sekedar berziarah kepadamu dengan seizin Allah SWT!!”
Sejenak Nabi Idris terdiam seperti memikirkan sesuatu, kemudian berkata, “Wahai Malaikat Maut, kebetulan sekali, sesungguhnya aku mempunyai hajat (keperluan) kepadamu!!”
“Apa hajatmu kepadaku??”
“Hajatku kepadamu adalah, hendaklah engkau mencabut nyawaku, dan aku memohon kepada Allah agar Dia menghidupkan aku lagi, sehingga aku bisa makin giat beribadah setelah aku merasakan sakitnya sakaratul maut!!”
Baca Juga: Kisah Islami : Karena Kesabaran Menghadapi Istrinya
Izrail berkata, “Aku tidak bisa mencabut nyawa seseorang kecuali atas seizin Allah, yakni yang telah sampai pada saat ajalnya. Sedangkan saat ini belum tiba saat ajalmu!!”
Tetapi sesaat kemudian turun perintah Allah kepada Izrail agar mencabut nyawa Nabi Idris. Maka Izrail memberitahukan perintah Allah tersebut kepada Nabi Idris, yang dengan senang hati menerimanya.
Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris dan beliau meninggal, tetapi setelah itu Izrail menangis tersedu-sedu karena merasa kehilangan sahabatnya dalam empat hari tersebut. Ia terus menangis dan merendahkan diri kepada Allah, sambil meminta agar Allah menghidupkan kembali Nabi Idris.
Baca Juga: Kisah Islami : Ketika Manusia Mengabaikan
Setelah beberapa waktu lamanya Izrail dirundung kesedihan, Allah menghidupkan kembali Nabi Idris. Tentu saja Izrail sangat gembira, dan ia berkata, “Bagaimana engkau merasakan sakitnya kematian??”