Network
Portalkotamobagu-Ratusan warga Nusa Utara (Nustar) yang meliputi Sitaro, Sangihe, dan Talaud, menggelar aksi demo damai di Mako Lantamal XIII Manado pada Senin (09/09/2033) siang.
Aksi ini dilatarbelakangi oleh kasus penganiayaan Anak Buah Kapal (ABK) oleh oknum Pomal dalam Satgas GAKUMLA di Pelabuhan Manado.
Demonstran menuntut oknum Pomal terlibat penganiayaan ABK di dua kapal rute Nusa Utara diadili secara hukum. Mereka juga meminta pemecatan oknum yang semena-mena terhadap rakyat.
Menanggapi aksi demo damai, Komandan Lantamal VIII, Laksamana Pertama TNI Nouldy Tangka, langsung mengambil tindakan tegas dengan menghentikan Satgas GAKUMLA.
Keputusan ini diumumkan Nouldy Tangka kepada media saat berbicara dengan perwakilan warga Nusa Utara yang sedang beraksi di samping Mako Lantamal VIII Manado.
“Demi kenyamanan dan keamanan warga Sulawesi Utara, saya memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan GAKUMLA,” tegas Laksma TNI Nouldy Tangka.
Kasus Dugaan penganiayaan ABK ini bermula dari operasi GAKUMLA TNI-AL di Pelabuhan Manado.
Atas insiden yang melibatkan anak buahnya, Laksma TNI Nouldy Tangka meminta maaf kepada seluruh warga Nusa Utara.
Danlantamal VIII berkomitmen untuk mengawal proses hukum yang sedang berlangsung terhadap oknum tersebut.
Dia juga meminta kerjasama masyarakat untuk melaporkan kekeliruan anggotanya.
“Apabila ada kekeliruan di lapangan, silakan kirimkan pesan melalui WhatsApp langsung ke saya. Nomor kontak saya sudah diberikan kepada beberapa perwakilan masyarakat yang hadir tadi,” ujar Jenderal TNI Bintang Satu tersebut.
Selain itu, pihak Danlantamal VIII akan menanggung biaya pengobatan para korban hingga pulih sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap insiden tersebut. (***)
