Primbon Jawa Kelahiran 11 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 9 Desember 2022, 09:40 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 11 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 11 Maret 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pexels//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 11 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 11 Maret 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 11 Maret 2004, Kamis Respati
Tanggal Jawa : 19 Suro 1937, Kemis Pahing
Tanggal Hijriah : 19 Muharram 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Kemis
Sangar menakutkan.
Pasaran : Pahing
Selalu ingin memiliki (barang), kesungguhannya penuh perhitungan untuk mendapatkan untung, suka menolong, mandiri, kuat lapar, banyak musuhnya, kalau tersinggung menakutkan marahnya, suka kebersihan. Sering kena tipu dan kalau kehilangan jarang bisa menemukan kembali.
Haståwårå/Padewan : Guru
Berkuasa, bakat memimpin, pemberi, perayu.
Sadwårå : Uwas
(Burung) Takabur sehingga banyak dimusuhi.
Sångåwårå/Padangon : Nohan
(Bulan) Selalu berubah, indah dan mempesona, belas kasih.
Saptåwårå/Pancasuda : Lebu Katiyub Angin
Cita-citanya sering tidak kesampaian, hartanya sering habis.
Rakam : Mantri Sinaroja
Memperoleh kemuliaan, mampu menjalankan tugas, angkuh.
Paarasan : Lakuning Bumi
Melindungi, mengasuh, sabar, mengalah.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Tambir
Dewa Bumi : Bethara Siwah, kebaikan lahirnya bermuatan pamrih di batin.
Pohonnya Upas: Tidak bisa dijadikan tempat berlindung / mengabdi.
Burungnya Prenjak : tinggi cita-citanya.
Menyandhing Gedhong : suka membual.
Tambir Anggara Kasih upas racun : Batinnya tidak selamat.
Aralnya : dijahili / dikerjai orang.
Sedekah / sesaji : Nasi pulen dan nasi uduk, lauknya pindang bebek dan ayam.
Do'anya : slamet pina, slawatnya : pisau baja dan jarum satu.
Kala Jaya Bumi : ada di barat daya menghadap ke timur laut.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju arah ke barat daya.
Tambir lesu sarirane : sering kehilangan gairah / semangat.
Wuku Tambir baik untuk pergi mencari nafkah, menanam pohon buah-buahan (palakina), menancapkan turus (cabang / ranting pohon yang bisa tumbuh setelah ditancapkan di tanah), berguru ilmu kebatinan dan pergi berperang.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x