Diwarnai Aksi Bakar-Bakar! Tuntutan Pencabutan UU Cipta Kerja Bergema di Kawasan Patung Kuda Jakarta

- 11 Agustus 2023, 11:16 WIB
Suasana aksi buruh di kawasan Patung Kuda, Jakarta. (SC YouTube CC Indonesia)
Suasana aksi buruh di kawasan Patung Kuda, Jakarta. (SC YouTube CC Indonesia) /

Portal Kotamobagu - Suara ribuan langkah menggema di kawasan Patung Kuda, Jakarta saat ratusan serikat buruh berkumpul untuk mengajukan tuntutan yang tak dapat diabaikan.

Unjuk rasa gabungan ini, yang dimotori oleh aliansi aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GBBR), mengambil alih jalanan dan mengisinya dengan semangat perjuangan.

Mereka menuntut pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja dan sejumlah undang-undang lain yang dianggap melanggar konstitusi.

Dalam pemandangan yang mengingatkan pada aksi-aksi besar sebelumnya, kawasan Patung Kuda menjadi pusat perhatian. Dari pagi hingga malam, ratusan personil Brimob berjaga-jaga, bersiaga siap sedia untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

Baca Juga: Batal Dihukum Mati, Ferdi Sambo Cs Berpotensi Dapat Potongan Hukuman Lagi?

Tak terelakkan, suasana tegang mewarnai suasana, seiring ribuan buruh yang bersemangat mengajukan tuntutan penting bagi masa depan mereka.

Persimpangan MA Thamrin berubah menjadi medan pertempuran pemikiran, dengan massa buruh yang menuntut secara bersamaan pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja dan undang-undang lain yang dinilai tidak sesuai dengan semangat konstitusi.

Aksi ini bukan hanya sekadar unjuk rasa, melainkan juga bentuk solidaritas dan keberanian untuk menggugat kebijakan yang dianggap merugikan.

"Cabut Undang-Undang Cipta Kerja!" seruan itu terdengar bergema di antara berbagai spanduk dan poster yang diangkat tinggi-tinggi.

Tidak hanya memperjuangkan hak-haknya, para buruh juga mendesak kenaikan upah hingga 15%. Tidak ada kata mundur bagi mereka, dan semangat juang ini semakin terasa saat mereka berdiri bersama dalam kumpulan massa yang tak terhitung jumlahnya.

Baca Juga: Aksi Mahasiswa di Makassar Nyaris Berakhir Adu Jotos dengan Warga, Sebabnya Hal Biasa!

Namun, ini bukan hanya tentang tuntutan materi semata. Lebih jauh lagi, ini adalah panggilan untuk keadilan dan perubahan.

Serikat buruh tidak hanya menyuarakan aspirasi mereka untuk mendapatkan hak yang layak, tetapi juga untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial yang diamanatkan oleh konstitusi.

Puncak dari aksi ini adalah saat para pemimpin serikat buruh mengambil langkah maju untuk menyampaikan tuntutan mereka.

Sorak sorai dan tepuk tangan mengiringi setiap kata yang terucap, bahkan sempat terjadi aksi bakar-bakaran di wilayah aksi. Meskipun situasi tegang dan penjagaan yang ketat, mereka tidak gentar untuk mengajukan tuntutan penting ini. ***

Editor: Suprianto Suwardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah