Misteri Pintu Stadion Terkunci Saat Tragedi Kanjuruhan Pecah

- 4 Oktober 2022, 16:42 WIB
Gas air mata menghujani para penonton saat kericuhan terjadi
Gas air mata menghujani para penonton saat kericuhan terjadi /Pikiran rakyat/
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat-Sampai detik ini masih masih menjadi misteri mengapa pintu stadion terkunci saat gas air mata ditembakkan dalam tragedi kemanusiaan Kanjuruhan. 
 
Para saksi mata pun angkat suara menceritakan peristiwa naas setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya berakhir dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. 
 
Setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya, diduga suporter tuan rumah turun ke lapangan setelah laga usai dan terjadilah kericuhan. 
 
Para suporter dan pihak kepolisian bentrok di tengah lapangan, sehingga tidak ada pilihan lain selain menembakan gas air mata. 
 
Diduga gas air mata ini ditembak sampai ke arah tribun, sehingga para penonton kehilangan kendali, panik dan berdesak-desakan untuk keluar dari stadion. 
 
Naas, aksi baku injak untuk menyelamatkan diri tak terhindarkan bahkan banyak penonton yang meninggal dunia diduga karena sesak nafas. 
 
Meski telah berlalu, namun peristiwa kemanusiaan ini banyak mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, tak terkecuali para saksi tragedi Kanjuruhan yang selamat. 
 
Mereka bertanya-tanya kenapa pintu stadion Kanjuruhan terkunci pada saat gas air mata disemburkan kemana-mana. 
 
Dilansir dari detikjatim, Faisol ayah Muhammad Reko Septiyan (19) menceritakan pengakuan kawan-kawan anaknya yang terjebak di tribun stadion Kanjuruhan. 
 
Tempat dimana gas air mata menghujani mereka yang berupaya mencari pintu keluar. 
 
"Menurut cerita teman-teman anak saya, saat kerusuhan terjadi polisi menembakkan beberapa kali gas air mata. Salah satunya ke tribun 12, tempat anak saya menonton pertandingan," kata Faisol, Minggu (2/10/2022).
 
Saat penonton berupaya berlari menuju ke pintu keluar untuk mengambil napas, mereka berdesakan hingga saling dorong. 
 
Ada yang terjatuh hingga terinjak dan tertindih. 
 
Kata dia, belum lagi, pintu keluar itu dalam keadaan terkunci.
 
"Jadi pintu keluar itu dalam keadaan terkunci. Membuat orang-orang itu jatuh, terinjak-injak hingga tertindih penonton lain. Itu yang membuat banyak korban meninggal. Ada yang kepalanya berdarah karena desakan hingga terbentur," tambahnya.
 
Yoga Ridho Prasetyo, salah satu Aremania di Tribun 11 juga bercerita hal yang sama.
 
Menurutnya, pintu keluar di tribun itu terkunci kala gas air mata begitu pekat!
 
"Banyak yang tidak bisa keluar karena pintu tertutup (terkunci-red). Jadi, kami mencari air buat bersihin muka dan mata," ungkapnya
 
Media Officer (MO) Arema FC Sudarmaji mengatakan bahwa kabar tentang pintu stadion yang tertutup itu masih dalam proses investigasi pihak berwajib. 
 
Pihaknya tak mau berspekulasi sebelum hasil investigasi keluar. 
 
Mereka belum bisa memastikan apakah pengakuan suporter soal pintu stadion tertutup tersebut benar atau tidak.
 
"Itu bagian dari proses investigasi. Jadi ditunggu aja, apakah benar-benar pintu ditutup atau dibuka. Karena itu kita menghormati dan menghargai investigasi yang sedang berjalan," ujar Sudarmaji saat konferensi pers di Kantor Arema FC, Kota Malang, Senin (3/10/2022). (***) 
 
 

Editor: Felix Tendeken


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah