Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Pada laga BRI Liga 1, yang mempertentangkan Arema FC vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, terjadi tragedi yang memakan korban jiwa hingga ratusan orang.
Pasalnya korban jiwa yang ada pada tragedi BRI Liga 1, Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, berdasarkan data terakhir yang disampaikan pihak Polri yakni sebanyak 125 jiwa.
Diketahui, Pada laga BRI Liga 1 musim ini, Arema FC kalah dengan skor 2-3 melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, dimana kekalahan itulah yang memantik emosi suporter tuan rumah. Aremania langsung turun ke lapangan dari tribun penonton dan membuat keributan.
Alhasil, supporter Aremania usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, pada laga BRI Liga 1, bentrok dengan petugas keamanan sembari melakukan perusakan di dalam stadion yang membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
Baca Juga: Ini Daftar Harga 6 Accessories Asli Honda ADV 160 yang Bisa Menambah Aura ‘KETAMPANAN’ Maxi Anda
Dimana dengan adanya tragedi dalam dunia Sepak Bola tesebut, pada laga bertajuk Derby Jawa Timur BRI Liga 1, mendapat sorotan dari Federasi Sepak Bola atau FIFA.
Dilansir dari akun resmi twitter FIFA.com, FIFA memasang deretan bendera setengah tiang,. Bendera-bendera negara anggota FIFA dan bendera konfederasi terdapat dalam jajaran bendera yang dikibarkan setengah tiang tersebut.
“Seluruh bendera anggota FIFA, dan Konfederasi kini dikibarkan setengah tiang di kantor pusat, sebagai bentuk penghormatan pada orang-orang yang kehilangan nyawanya [di Tragedi Stadion Kanjuruhan]," kata FIFA dalam pernyataan mereka.
Menurut FIFA, korban jiwa yang terjadi dalam laga BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan tersebut, mengalahkan Tragedi Heysel yang terjadi pada 29 Mei 1985 dalam laga Liga Champions antara Liverpool dan Juventus.
Baca Juga: DIMINATI! Berikut Perbandingan Harga Honda CBR250RR dan Yamaha R25 2022
