Belajar Dari Tragedi Kanjuruhan, Umuh Muchtar : Kita Bersaudara Dalam Sepak Bola, Kalah Menang Itu Biasa

- 4 Oktober 2022, 15:34 WIB
Umuh Muchtar
Umuh Muchtar /Pikiran rakyat/
 PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat-Duka yang mendalam turut dirasakan oleh Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang saat kaga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya berakhir, Sabtu (1/10/2022) malam. 
 
Dimana insiden tersebut telah menelan korban jiwa sebanyak 182 orang dan sebagian lagi harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. 
 
"Kami turut berdukacita, mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi. Semoga semua korban yang meninggal dunia bisa diterima Allah SWT," ujar Muchtar sapaan akrabnya di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Minggu (2/10/2022). 
 
Kata dia, banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari tragedi ini. 
 
Untuk itu ia mengingatkan kembali kepada para suporter bahwa sepak bola adalah sarana untuk menyatukan, mempererat tali persaudaraan, bukan sebaliknya memecah persaudaraan. 
 
"Persaingan cukup 90 menit saja di lapangan, setelah itu kita harus kembali bersatu," ajaknya. 
 
Kata dia lagi, semoga peristiwa kemanusiaan ini nantinya akan menjadi contoh ke depan untuk klub-klub di Indonesia. 
 
Apapun hasil pertandingan baik itu kalah, seimbang ataupun menang, harus diterima dengan lapang dada dan menjunjung jiwa sportivitas. 
 
"Bersaudara karena dalam pertandingan sepak bola sudah pasti ada yang menang, kalau dan imbang," jelasnya. 
 
Kata dia lagi, memang ini adalah kali pertama kericuhan di lapangan sepak bola di Indonesia sejak berdirinya PSSI. 
 
Ia pun berempati dengan tragedi ini dan berharap segera ada hasil investigasi dari pihak kepolisian. 
 
"Soal siapa yang salah dan benar, lebih baik menunggu hasil investigasi saja," jelasnya. 
 
Disisi lain ia berharap kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 tidak akan lama dihentikan dan sepak bola di tanah air kembali bergairah. 
 
"Kami setuju Liga 1 dihentikan dulu untuk sementara," ujarnya sembari berdoa mudah-mudahan tidak berdampak sanksi dari FIFA. 
 
Sebab jika disanksi berat maka akan menganggu cabang olahraga yang digemari oleh banyak orang. 
 
Sebab proses banned ini diperkirakan akan berlangsung lima sampai dengan delapan tahun. 
 
"Mudah-mudahan, sepak bola kita kembali berjalan seperti biasa dan tentunya jangan ada insiden yang merugikan kembali sepak bola Indonesia," tandasnya. (***) 

Editor: Felix Tendeken


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah