Belum Usai, Demo Tolak Kenaikan BBM Masih Akan Berlanjut

18 September 2022, 09:51 WIB
Presiden KSPI dan Presiden Partai Buruh Said Iqbal /Pikiran rakyat/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat-Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, telah berdampak terhadap seluruh sendi perekonomian.

Hal tersebut menjadi pemicu kenaikan harga bahan pokok maupun kebutuhan harian lainnya.

Berkaca dari hal tersebut, maka sebanyak tujuh ribu aliansi buruh kembali akan melakukan aksi unjuk rasa di Istana Negara pada tanggal empat Oktober 2022 mendatang.

"Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana. Diikuti kurang lebih 5-7 ribu orang yang berasal dari Jabodetabek," ujar Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/9/2022) dilansir dari detiknews.

Selain Partai Buruh, berbagai konfederasi seperti KSPI, ORI-KSPSI, KPBI dan KSBSI akan bergabung.

Aksi unjuk rasa ini dipastikan akan ramai karena akan diikuti oleh SPI, JALA PRT, organisasi perempuan PERCAYA, Urban Poor Consocium, Komite Aksi Transportasi Online (KATO), 60 federasi serikat pekerja di tingkat nasional dan organisasi kerakyatan lainnya.

Said mengatakan, semua tuntutan akan disampaikan.

Dimulai dari penolakan kenaikan harga BBM, Omnibus Law UU Cipta Kerja, dan menuntut pemerintah untuk menaikkan upah minimum tahun 2023 sebanyak 13 persen.

Lanjutnya, aksi ini wajib dilakukan, mengingat harga minyak dunia sudah turun.

Harusnya pemerintah juga menurunkan kembali harga BBM.

Bebernya, akibat inflasi tersebut data beli masyarakat menurun tajam ke angka 30 persen karena dipengaruhi inflasi.

Kemudian BLT yang diberikan oleh pemerintah dinilai tidak akan cukup untuk menutupi kebutuhan masyarakat.

"Karena itulah, mengapa kemudian partai buruh besama klas pekerja menggelar aksi besar-besaran puluhan ribu buruh pada tangga 4 Oktober," ujarnya.

Tambahnya, jika aksi nanti tidak diperdulikan oleh pemerintah, maka pada akhir tahun 2022 buruh akan melakukan aksi mogok nasional yang diikuti oleh lima juta buruh, petani, pengemudi dan pekerja lainnya.

"Selain itu, buruh juga akan ikut serta dan memberikan dukungan dalam aksi elemen petani bersamaan dengan Peringatan Hari Tani yang dilakukan di Istana pada tanggal 23 September," tandasnya. (***)

 

Editor: Felix Tendeken

Tags

Terkini

Terpopuler