Membaca Kitab Maulid di Bulan Rabiul Awal Punya Banyak Kaifiyat. Ini Penjelasan Sayyid Reza bin Faiz Albaar

- 28 September 2022, 19:28 WIB
Sayyid Reza bin Faiz Albaar
Sayyid Reza bin Faiz Albaar /Istimewa/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyambut dan merayakan bulan Maulid Nabi Muhammad, bulan Rabiul Awal.

Sebagaimana diungkapkan Ketua Pemuda Rabithah Alawiyah Sulawesi Utara Sayyid Reza bin Faiz Albaar, sebagai ahli sunnah waljamaah, mereka biasanya menyambut, merayakan, sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia dalam bulan Rabiul Awal ini dengan mengadakan Haflatul Maulid.

"Pembacaan kitab-kitab maulid yang telah dikarang dan ditulis oleh ulama dan para Habaib kami yang telah diketahui bersama akan besar dan banyaknya berkah dalam kitab-kitab mereka," ujarnya kepada Portal Kotamobagu, Rabu 28 September 2022.

Baca Juga: Maulid Nabi di Bulan Rabiul Awal, Nabi Muhammad Memperingati Hari Kelahirannya? Begini Kata Ketua MUI Manado

Beberapa di antara kitab-kitab maulid tersebut ialah Maulid Simtuddhuror karangan al-Imam Al-Habib Ali bin Muhammad alhabsyi, Maulid ad-Diba'i karangan Imam Abdurrahman bin Muhammad aad-Diba'i, Maulid al-Barzanji karangan Syekh Ja'far bin Husin al-Barzanji, Maulid Dhiya'ul Lami' karangan al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz, ada juga Maulid Burdah atau yang dikenal dengan qasidah burdah karangan al-Imam Bushiri, yang berisi tentang syair pujian terhadap Nabi Muhammad SAW.

Sayyid Reza menjelaskan, keutamaan kitab-kitab tersebut tidak ada tumpak tindih. "Yakin kemuliaan dan keberkahannya sama setiap satu dan lainnya," terangnya.

Akan tetapi, kata Sayyid Reza, para ulama dan habaib telah menjelaskan bahwa ada kaifiat tersendiri atau amalan khusushiyah di antara maulid-maulid tersebut.

"Di antaranya, jika ingin keberkahan dalam rezeki atau cepat bertambah rezekinya, maka baca Maulid Barzanji setiap habis subuh, walaupun hanya satu pasal pertama, giyam, dan doa-doa," sebutnya.

"Berikut juga dikatakan bahwa 'membaca Maulid Simtuddhuror membuat kita cepat memiliki rasa rindu dan tambah cinta terhadap baginda nabi besar Muhammad SAW. Disebabkan karena pengarangnya, yakni al-imam Al-Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi mempunyai kedudukan dan derajat mahabbah yang tinggi kepada nabi Muhammad SAW," sambungnya.

Halaman:

Editor: Sahril Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x