Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Umat Islam sedunia pasti tahu dan meyakini bahwa perintah shalat lima waktu diperoleh Nabi Muhammad saat peristiwa isra mi'raj.
Namun tak banyak yang tahu, di antara lima waktu tersebut, shalat apa yang pertama didirikan Nabi Muhammad.
Apakah shalat Subuh karena sang nabi menyelesaikan perjalanan fenomenal itu tepat menjelang subuh, ataukah Zhuhur, Ashar, Maghrib, atau bahkan Isya?
Pertanyaan tentang hal ini memang jarang terdengar. Sehingga banyak kalangan awam yang tidak mengetahuinya secara jelas, dan beberapa di antaranya bahkan lebih memilih berspekulasi.
Baca Juga: Perbiasakan Baca Surat Al Kautsar, Bisa Lunakkan Hati Orang yang Galak Loo
Kali ini, PK akan mencoba mengupasnya dengan menggunakan Kitab Sabilal Muhtadin Juz 1, yang merupakan buah karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Dalam kitab berbahasa Arab Melayu itu, tepatnya pada Bab Shalat, sang Syekh memberikan dua jawaban yang saling kait mengait.
Jawaban pertamanya adalah bahwa Nabi penutup ini tidak langsung mendirikan shalat subuh, setelah selesai dari perjalanan Isra Mi'raj.
Nabi memulai perintah lima waktu ini dengan shalat subuh. Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari mendasarkan jawaban ini pada kitab Majmu'.
