Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Asmaul Husna merupakan 99 nama terbaik sekaligus sifat Allah yang tersebar dalam Al Qur'an dan Hadits.
Penyebutan Asmaul Husna sendiri, dalam Al Qur'an, terdapat dalam beberapa ayat, seperti Surat Al A'raaf ayat 180 dan Al Israa' ayat 110.
Membaca dan berdzikir Asmaul Husna pun harus dilakukan dengan tata cara terbaik, agar manfaatnya dapat dirasakan di dunia dan akhirat.
Baca Juga: Perbiasakan Baca Surat Al Kautsar, Bisa Lunakkan Hati Orang yang Galak Loo
Berikut tata cara dzikir Asmaul Husna terbaik versi Prof Dr Hi Mulyono Gandadiputra dan Hi Amir Hamzah, sebagaimana dikutip dari buku Al-Asma'ul Husna, penerbit CV Haji Masagung tahun 1990.
Prof Dr Hi Mulyono Gandadiputra dan Hi Amir Hamzah menjelaskan bahwa dasar-dasar pelaksanaan teknis dzikrullah tercantum dalam Al Qur'an Surat Al A'raaf ayat 205.
Berdasarkan ayat itu, dzikir harus dilaksanakan dengan penuh kerendahan hati, dan di dalam hati (maksimal berbisik halus).
Tidak hanya itu, atas dasar Surat Al A'raaf ayat 205, dzikir Asmaul Husna harus dilakukan secara terus menerus (continue) dan sebanyak-banyaknya.
Tata cara ini pun diperkuat dengan Surat Al A'raaf ayat 55, bahwa dzikir harus dengan tadharru' (khusyu', tenang dan merasa rendah berhadapan dengan Dzat Allah), dan khufyah (menyebut secara halus dan lembut).
