portalkotamobagu.com - Sebuah pengumuman yang mengejutkan datang dari Kremlin saat Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan bahwa Rusia telah menempatkan sejumlah senjata nuklir taktis di Belarus.
Langkah ini menjadi sorotan dunia internasional, memunculkan pertanyaan tentang implikasi strategis yang mungkin timbul akibat penempatan senjata berbahaya ini di dekat perbatasan negara tetangga.
Dalam konferensi pers di Moskow, Putin menjelaskan bahwa senjata-senjata tersebut hanya akan digunakan sebagai respons terhadap ancaman serius terhadap wilayah atau negara Rusia.
Namun, pemerintah Amerika Serikat dengan tegas membantah adanya indikasi bahwa Kremlin berencana menggunakan senjata nuklir tersebut untuk menyerang Ukraina.
Belarus, sebagai sekutu penting Rusia, telah menjadi basis peluncuran bagi invasi Ukraina yang dilakukan Putin pada Februari tahun lalu.
Kini, kehadiran senjata nuklir taktis di wilayah tersebut semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Putin juga mengumumkan bahwa proses transfer senjata nuklir taktis ini akan selesai menjelang akhir musim panas.
Meskipun ia menegaskan bahwa penempatan senjata tersebut merupakan langkah "pembatasan" dan sebagai peringatan bagi siapa pun yang berpikir untuk menimbulkan kekalahan strategis bagi Rusia.