Peringatan BMKG, Waspada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Provinsi di Indonesia

14 Juli 2021, 09:45 WIB
Peringatan BMKG, Waspada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Provinsi di Indonesia /Pixabay.com/OLENA SAKHATSKA

PORTAL KOTAMOBAGU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar waspada pada potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di beberapa provinsi di Indonesia pada Rabu, 14 Juli 2021.

Melalui sistem peringatan dini terhadap kondisi cuaca, BMKG memprakirakan sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Gorontalo.

Selain itu juga Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, serta Papua.

Termasuk juga Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Sumatera Selatan.

Sementara untuk wilayah DKI Jakarta di hari yang sama cendrung cerah berawan di setiap wilayah dari pagi hingga malam hari.

Begitu pun di Jawa Barat yang cenderung cerah berawan sejak pagi hari hingga malam hari di seluruh kabupaten dan kota.

Baca Juga: Targetkan Penurunan Emisi, Mobil Berbahan Bakar Bensin di Eropa bakal Punah 15 Tahun Mendatang

BMKG juga mengatakan bahwa masyarakat di NTT agar mewaspadai potensi angin kencang di wilayah Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, dan Pulau Sumba. Tak hanya itu BMKG juga meminta masyarakat agar waspada akan potensi kebakaran lahan lantaran angin kencang.

Seperti dikabarkan sebelumnya, BMKG melaporkan sejumlah wilayah di Indonesia menghadapi curah hujan tinggi, meski telah memasuki musim kemarau.

"BMKG mencatat adanya peningkatan curah hujan yang berdampak pada terjadinya banjir di beberapa wilayah di Indonesia terutama di wilayah Sumatera bagian Utara (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat) dan wilayah Ambon (Maluku)," kata Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra.

Agie menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas sejumlah gelombang atmosfer, seperti MJO (Madden Julian Oscillation) yang sejak 3 Juli 2021 ini memasuki kuadran 3 (Samudera Hindia).

"Keberadaan gelombang atmosfer yang selalu bergerak ke arah timur ini secara tidak langsung berpengaruh pada peningkatan jumlah uap air khususnya di wilayah-wilayah yang paling dekat dengan wilayah perairan Samudera Hindia seperti wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat," ujar dia melanjutkan.

Selain MJO, Agie menuturkan bahwa Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin beberapa hari yang lalu juga sedang aktif di wilayah Sumatera bagian Utara.***

Editor: Suhendra Manggopa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler