Rusli menambahkan, membahas mahasiswa sama artinya dengan berbicara tentang masa depan. Di antara dari mereka selalu ada yang menjadi pemimpin kharismatik di masing-masing daerah.
"Seperti Soekarno di Jawa dan Mohammad Hatta di Sumatera. Seorang pemimpin tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Mereka harus tinggal bersama di bawah satu atap yang bernama asrama," terangnya.
"Kebersamaan melahirkan persatuan, dan persatuan akan mengantarkan mereka kepada kemajuan pengetahuan serta berkontribusi bagi pembangunan," tambahnya. (***)