PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Aliansi Mahasiswa Kota Kotamobagu ternyata terus mencari dukungan terkait aspirasi mereka akan kebutuhan asrama.
Selain mendatangi legislator DPRD Sulut Dapil Bolmong Raya Raski Mokodompit, Aliansi Mahasiswa Kota Kotamobagu juga menemui para dosen asal daerah tersebut.
Yang terbaru, Aliansi Mahasiswa Kota Kotamobagu menyambangi Al Munawar bin Rusli, dosen IAIN Manado asal Kotamobagu, di Gedung Fakultas Tarbiyah IAIN Manado.
Menariknya, dalam pertemuan itu, Rusli memberikan sejumlah argumentasi penting tentang kondisi mahasiswa asal Kotamobagu di Manado.
Baca Juga: Temui Legislator Raski Mokodompit, Aliansi Mahasiswa Kota Kotamobagu Sampaikan Aspirasi Begini
"Saya melihat, mahasiswa Kota Kotamobagu yang berada di Manado memiliki keyakinan bahwa hidup yang tidak pernah diperjuangkan tidak akan pernah dimenangkan," jelasnya.
Saat ini, lanjut Rusli, para mahasiswa merindukan keberadaan sebuah asrama. "Asrama adalah rumah manusia. Dia seperti rahim ibu yang merawat kehidupan, dan menguatkan yang rapuh. Sudah sepantasnya harapan-harapan ini diwujudkan," tegasnya.
Untuk itu, dia berharap hubungan antara pemerintah daerah dan mahasiswa harus seperti hubungan mata dan telapak tangan.
"Ketika tangan terluka maka mata yang akan menangis. Dan ketika mata menangis maka tangan yang akan menghapus. Mari meninggalkan warisan peradaban kepada mahasiswa kita. Semoga Allah membalas kebaikan-kebaikan yang diberikan," ujarnya.
Rusli menambahkan, membahas mahasiswa sama artinya dengan berbicara tentang masa depan. Di antara dari mereka selalu ada yang menjadi pemimpin kharismatik di masing-masing daerah.
"Seperti Soekarno di Jawa dan Mohammad Hatta di Sumatera. Seorang pemimpin tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Mereka harus tinggal bersama di bawah satu atap yang bernama asrama," terangnya.
"Kebersamaan melahirkan persatuan, dan persatuan akan mengantarkan mereka kepada kemajuan pengetahuan serta berkontribusi bagi pembangunan," tambahnya. (***)