Primbon Jawa Kelahiran 21 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 17 Maret 2023, 14:00 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 21 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 21 Juli 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /pexels.com/

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 21 Juli 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 21 Juli 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 21 Juli 2004, Rabu Budha
Tanggal Jawa : 3 Jumadil Akhir 1937, Rebo Wage
Tanggal Hijriah : 03 Jumadil Tsania 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Rebo
Pendiam, pemomong dan penyabar.
Pasaran : Wage
Menarik tetapi angkuh, setia dan penurut, malas mencari nafkah perlu dibantu orang lain, kaku hati, tidak bisa berpikir panjang, sering gelap pikiran dan mendapat fitnah.
Haståwårå/Padewan : Kala
Pemarah, suka mengganggu orang lain, suka berbohong.
Sadwårå : Uwas
(Burung) Takabur sehingga banyak dimusuhi.
Sångåwårå/Padangon : Jagur
(Harimau) Galak, waspada, luwes, kuat.
Saptåwårå/Pancasuda : Sumur Sinaba
Luas wawasan, bisa menjadi sumber orang mencari ilmu.
Rakam : Macan Kêtawan
Berkecukupan namun hatinya selalu resah.
Paarasan : Aras Tuding
Selalu kena tunjuk dalam berbagai perkara.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Warigagung
Dewa Bumi : Bethara Maharesi, banyak bicara.
Pohonnya Cemara : Angkuh, suka berbuat "tidak baik" (suka menggoda).
Burungnya Bethet : bisa mencari nafkah sendiri.
Gedhongnya di depan dan di belakang : setengah hemat.
Umbul-umbul ada di belakang : Keberuntungannya jatuh belakangan.
Warigagung kethuk lindu : Sangat memperhatikan terhadap sandang pangan dirinya (sumber penghidupan).
Aralnya : berasal dari sanak saudaranya sendiri.
Sedekah / sesaji : Nasi uduk lauknya bebek putih yang dimasak berasa gurih, kuluban (dedaunan direbus) lima macam.
Do'anya : rasul, slawatnya : 4 ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di utara menghadap ke selatan. Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian menuju utara.
Warigagung ladang mati : tempat yang mati.
Wuku Warigagung baik untuk mendirikan rumah, bercocok tanam, berbesanan, berguru ilmu kebatinan.
Tidak baik untuk pergi menyamar, pindah tempat, menyiksa binatang piaraan.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x