Primbon Jawa Kelahiran 19 Mei 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton

- 27 Desember 2022, 23:10 WIB
Primbon Jawa Kelahiran 19 Mei 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton
Primbon Jawa Kelahiran 19 Mei 2004 Menurut Hitungan Wuku dan Weton /Pexels//

PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat – Primbon Jawa Kelahiran 19 Mei 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Ramalan ini membahas seputaran watak, jodoh dan peruntungan serta kecocokan pekerjaan menurut Primbon Jawa.

Primbon Jawa sendiri diyakani oleh masyarakat tanah Jawa bahkan di luar pulau Jawa sebagai cara untuk mengetahui peruntungan di masa depan. Kendati hanya bersifat prediksi, namun tidak sedikit orang-orang meyakini tentang proses kehidupan yang dihitung berdasarkan hitungan wuku dan weton.

Sebelum beranjak pada ramalan Primbon Jawa Kelahiran 19 Mei 2004 menurut hitungan wuku dan weton. Sekedar memberitahukan, Primbon Jawa merupakan kitab warisan leluhur yang mengorientasikan hubungan antara manusia drngan alam semesta. Hingga kini,  Primbon diyakini sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan tindakan ataupun sikap dalam beraktivitas.

Adapun beberapa kitab Primbon Jawa telah disimpan rapih oleh pemerintah Indonesia di Perpustakaan Nasional. Jenis primbon yang ada dalam perpustakaan itu antara lain Kitab Ta’bir, Primbon  Padhukunan  Pal-Palan, Mantra Siwastra Raja, dan Lontarak Bola.

Tanggal Masehi : 19 Mei 2004, Rabu Budha
Tanggal Jawa : 29 Mulud 1937, Rebo Legi
Tanggal Hijriah : 29 Rabiul Awal 1425

Watak berdasarkan weton

Dina : Rebo
Pendiam, pemomong dan penyabar.
Pasaran : Legi
Bertanggung jawab, murah hati, enak dalam pergaulan, selalu gembira seperti tidak pernah susah, sering kena fitnah, kuat tidak tidur malam hari, berhati-hati namun sering bingung sendiri, bicaranya berisi. Banyak keberuntungan dan kesialannya.
Haståwårå/Padewan : Uma
Berbelas kasih, susah, jahil.
Sadwårå : Aryang
(Manusia) Pelupa.
Sångåwårå/Padangon : Jagur
(Harimau) Galak, waspada, luwes, kuat.
Saptåwårå/Pancasuda : Sumur Sinaba
Luas wawasan, bisa menjadi sumber orang mencari ilmu.
Rakam : Dêmang Kadhuruwan
Sering mendapat perkara, suka membantah.
Paarasan : Aras Kêmbang
Memiliki pesona daya tarik terhadap lawan jenis.

Watak berdasarkan wuku

Wuku : Dukut
Dewa Bumi : Bethara Sakri.
Pohonnya Pandan : tempatnya terpinggirkan / tersisihkan.
Burungnya Ayam Alas : Disenangi orang berpangkat (pembesar).
Diapit keris telanjang : Berhati tajam (mudah tersinggung) dan kepinginan.
Gedhongnya di belakang : Wataknya narima terhadap nasib dan hati-hati dalam mengeluarkan uang (kumed = mendekati kikir / pelit).
Dukut rumput tunggul sari : larangan / sirikan pejabat.
Aralnya : dalam peperangan.
Sedekah / sesaji : Nasi dang-dangan senilai beras zakat fitrah, lauknya ayam putih mulus dipanggang dan jenang merah.
Do'anya : slamet pina, slawatnya : 3 belah ketheng.
Kala Jaya Bumi : ada di barat daya.
Saat wukunya berjalan selama 7 hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke arah barat daya.
Dukut kitri nata : pilih orang berpangkat dalam bergaul.
Wuku Dukut baik untuk memperbaiki rumah, membuka kebun, mencari jodoh, membuat obat dan sesaji.
Tidak baik untuk mencari nafkah dan berguru ilmu kebatinan.

Halaman:

Editor: Sasmito Wiharjo

Sumber: Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x