Network
PORTAL KOTAMOBAGU, Pikiran Rakyat - Islam mewajibkan suami istri yang baru selesai melakukan hubungan intim untuk mandi junub.
Mandi junub, oleh Ibnu Rusyd dalam Kitab Bidayatul Al-Mujtahid wa Nihayah Al-Muqtashid, diwajibkan kepada orang yang diwajibkan mendirikan salat.
Adapun hukum wajib mandi junub setelah hubungan intim suami istri disandarkan pada dalil Al Qur'an Surat Annisa Ayat 43.
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan, dan jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." QS Annisa ayat 43.
Baca Juga: Pasangan Suami Istri Muslim Harus Tahu, Ini Dia Doa Sebelum Berhubungan Intim
Menurut madzhab Syafii, mandi junub atau mandi wajib tidak sah jika tidak memenuhi rukun, yang terdiri dari niat, membersihkan najis yang menempel di tubuh, dan mengguyur air ke seluruh tubuh, tidak terkecuali.
Adapun doa yang dimaksud dalam tulisan ini adalah bacaan niat mandi junub, sebagaimana petunjuk yang telah disampaikan Rasulullah SAW. Yaitu:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitulghusla liraf'il hadatsil akbari minal jinaabati fardhan lillaahi ta'ala
