Network
Portalkotamobagu-Setidaknya tiga pesepakbola tengah jadi sorotan akibat mendapat sanksi dari klub masing-masing setelah mengungkapkan rasa solidaritas di sepanjang konflik antara Israel dan Palestina.
Ketiga pemain ini adalah Anwar El Ghazi dari Mainz 05, Youcef Atal dari OGC Nice, dan Noussair Mazraoui dari Bayern Munchen.
Hal tersebut tentu semakin menyorot isu terkini dan meningkatkan polemik.
Anwar El Ghazi, pemain asal Belanda yang beraksi di klub Mainz 05, mendapat hukuman serius akibat dukungannya terhadap Palestina melalui unggahan di media sosial.
Sebagai respons, Mainz 05 mencopot El Ghazi dari berbagai kewajiban, seperti latihan dan pertandingan.
Dalam pernyataan resmi, Mainz mengungkapkan bahwa langkah itu diambil setelah pertimbangan yang sungguh-sungguh.
Sementara itu, Youcef Atal, pemain sayap dari tim nasional Aljazair, juga diterpa masalah dengan klubnya, OGC Nice.
Atal diberikan sanksi disiplin setelah diklaim mengunggah ulang pesan anti-Yahudi di media sosial.
Klub OGC Nice merasa terpanggil untuk mengambil tindakan sebelum adanya langkah lebih lanjut yang mungkin akan diambil oleh otoritas terkait olahraga maupun hukum.
Lebih lanjut, Noussair Mazraoui, pemain belakang dari tim nasional Maroko, juga merasakan dampak dari tindakannya yang solidaritas terhadap Palestina.
Klubnya, Bayern Munchen, melarang Mazraoui untuk mengikuti latihan skuad utama setelah jeda internasional.
Pengumumannya tersebut mencerminkan penambahan daftar pesepakbola yang terkena dampak masalah ini.
Tak hanya ketiga pemain, Karim Benzema, pemain Al Ittihad, saat ini juga tengah dituding bahwa dirinya memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi yang mendukung Palestina dan dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.
Tuduhan ini mengundang ancaman mencabut kewarganegaraan oleh Senator Prancis, Valerie Boyer, jika di kemudian hari tuduhan tersebut terbukti benar.
Keberadaan berita ini telah menarik perhatian dunia olahraga terhadap konflik yang belum usai antara Israel dan Palestina.
Ketegasan klub dalam memberikan sanksi kepada pemainnya menjadi bukti bahwa isu ini semakin sensitif di dunia sepakbola.
Dalam konteks yang lebih luas, isu tersebut telah mengundang berbagai sudut pandang dan respons terkait aksi tersebut yang sangat bervariasi.
Di tengah perdebatan yang terus berlanjut, tak terdapat garis yang jelas untuk mengelompokkan pihak-pihak yang 'benar' atau 'salah' dalam kasus ini.
Namun, solidaritas yang diungkapkan oleh para pesepakbola ini telah menghasilkan sanksi dari klub. (***)
