Ramai Desakan Jokowi Mundur dari Jabatan, Ali Ngabalin: Sampah-sampah Demokrasi

9 Juli 2021, 21:05 WIB
Ramai Desakan Jokowi Mundur dari Jabatan, Ali Ngabalin: Sampah-sampah Demokrasi /Foto: Instagram @ngabalin

PORTAL KOTAMOBAGU - Saat ini mucul desakan dari sejumlah pihak untuk Presiden Jokowi agar mundur dari jabatannya.

Terkait hal itu, tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin atau biasa disapa Ali Ngabalin pun angkat suara.

Ali Ngabalin tampak memberi respon keras atas desakan tersebut.

Hal itu dikatakan oleh Ali Ngabalin di akun Twitter miliknya @AliNgabalinNew pada Jumat, 9 Juli 2021.

“Sampah-sampah Demokrasi minta JOKOWI MUNDUR,” demikian tulis Ali Ngabalin, dikutip Portal Kotamobagu dari SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @AliNgabalinNew, berjudul "Tanggapi Ramainya Desakan Jokowi Mundur, Ali Ngabalin: Sampah Demokrasi".

Menurut Ali Ngabalin, sejumlah pihak yang meminta Jokowi mundur adalah mereka yang masuk dalam barisan sakit hati dan belum rela dengan kemenangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai presiden.

Baca Juga: Dokter Tirta Usul Gaji Pejabat Dipotong di Tengah PKKM Darurat: Agar Senasib dengan Temen-temen

Dia juga mengungkapkan bahwa beberapa pihak itu mempunyai luka mendalam terhadap Jokowi.

“Banyak yang sakit karena selain tidak ikhlas juga karena lukanya SANGAT DALAM,” ujar Ali Ngabalin.

Ali Ngabalin mengingatkan sifat hasad sama dengan dengki. Menurutnya, dengki adalah perilaku yang merusak amal dan memperpendek usia.

Melalui sebuah pantun, pria berusia 52 tahun itu juga menegaskan akan selalu turun tangan jika ada pihak yang berusaha membohonginya. 

“Hati-hati jalanya licin, kalau terjatuh patah tangan, barang siapa selalu ngibulin, serbet ngabalin akan turun tangan,” katanya.

Sebelumnya, ramai perbincangan dari warganet yang mendesak Jokowi untuk mundur dari jabatannya karena dianggap tidak mampu mengatasi permasalahan pandemi Covid-19.

Desakan itu muncul dan menjadi trending di Twitter dengan tagar ‘MundurAjaPakde’ pada Kamis, 8 Juli 2021.

Di tengah desakan warganet di media sosial, pemerintah tetap fokus melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali guna menekan penyebaran Covid-19 yang semakin menggila di Indonesia.

Bahkan, angka kasus kenaikan Covid-19 terus mengalami peningkatan hingga kerap kali memecahkan rekor dalam beberapa hari terakhir ini.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI pada Kamis, 8 Juli 2021, diketahui jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 38.391 kasus baru. Sehingga, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.417.788 kasus.***(Asep Saripudin/SeputarTangsel.com)

Editor: Suhendra Manggopa

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler