Ali Ngabalin Sebut Busyro Muqoddas ‘Berotak Sungsang’, Lantaran Kritik Pemerintahan Jokowi Terkait KPK

17 Mei 2021, 21:46 WIB
Ali Ngabalin sarankan Busyro Muqoddas mengundurkan diri sebagai Ketua PP Muhammadiyah. /ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

PORTAL KOTAMOBAGU — Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menyebut Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas berotak sungsang.

Ali Ngabalin merasa tak terima dengan kritik Busyro Muqoddas pada pemerintahan Presiden Jokowi dan menilai kritik itu adalah prejudice (Prasangka negatif).

Melansir Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul “Ngaku Anak Timur hingga Berani Sebut ‘Otak Sungsang’, Ali Ngabalin Bikin Tantangan Baru ke Ketua Muhammadiyah”, Sebutan otak sungsang pada Busyro Muqoddas kata Ali Ngabalin merupakan cara dirinya sebagai anak Timur mengingatkan mantan orang KPK tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 18 Mei 2021 Seputar Kesehatan untuk Capricorn dan Pisces

Ali Ngabalin mengaku sayang pada organisasi Muhammadiyah dan Busyro Muqoddas, maka ia pun harus mengucapkan hal tersebut.

“Saya sayang sama Muhammadiyah, saya sayang sama Busyro Muqoddas, makanya saya harus ingatkan dengan cara saya, saya karena anak timur," jelasnya pada wartawan.

Ali Ngabalin sebagai anak Timur mengaku dirinya tidak boleh sembunyi-sembunyi dan harus bicara apa adanya.

"Saya harus bicara apa adanya tidak boleh saya sembunyi-sembunyi. Tidak ada sulitnya untuk mereka bisa sampaikan, tapi kalau begitu caranya prejudice begitu pasti saya lawan," ujarnya.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ternyata 4 Jenis Makanan Ini Terbuat dari Kotoran Manusia dan Hewan

Ali Ngabalin bahkan menantang Busyro Muqoddas untuk segera menarik ucapannya yang mengkritik Pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebut dia, Busyro menarik pernyataan yang menilai KPK tamat di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ya sebetulnya Pak Busyro harus tarik kata-katanya itu sebagai tokoh, sebagai ... beliau harus menarik kalimatnya."

"Karena itu tidak bagus bagi presiden, bagi pemerintah, itu tidak bagus. Pak Busyro harus menarik kata-katanya," kata Ngabalin.

Ali Ngabalin mampu mengatakan 'otak sungsang' pada Busyro lantaran posisi Busyro Muqadas sebagai pimpinan Muhammadiyah serta mantan pimpinan KPK.

Jelas Ngabalin, pernyataan Busyro tersebut pada pemerintahan cenderung prejudice.

"Karena beliau kan mantan Ketua KPK, tapi kalau beliau mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang prejudice, bias, itu kan pernyataan yang provokator sebetulnya, prejudice kan."

"Jadi kalau beliau tidak menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah saya tidak ambil pusing."

Baca Juga: Bagi yang Banyak Waktu Luang, Berikut Komponen Mobil yang Bisa Kamu Periksa Mandiri di Rumah

"Tapi, karena beliau adalah Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah maka saya harus ambil pusing," ujarnya.

Minta Busyro Muqoddas mundur

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, kembali mengomentari Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas.

Ali Ngabalin mengatakan bahwa sebagai Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), dia menyarankan Busyro Muqoddas mengundurkan diri.

"Sebagai AMM saya menyarankan ke mas Busyro agar mengundurkan diri sebagai Ketua PP Muhammadiyah," kata Ali Ngabalin, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @AliNgabalinNew pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Dia mengaku kalau dirinya merasa keberatan jika Busyro Muqoddas memposisikan diri layaknya LSM anti korupsi di PP Muhammadiyah.

"Saya keberatan kalau kangmas memposisikan diri seperti pekerja LSM anti korupsi di PP Muhammadiyah," sambungnya.

Baca Juga: Air Mata Istri Pecah saat Menatap Sabun dan Sikat Gigi Sapri Pantun, Sang Anak: Ikhlas ya Ma

Sebelumnya, Ngabalin menyebut Busyro, yang ikut menanggapi soal 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinonaktifkan, dengan berotak sungsang.

Dalam pernyataannya Busyro menyatakan bahwa nasib KPK tamat di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Atas pernyataan itu lah akhirnya Ngabalin mengatakan otak sungsang seperti Busyro yang merugikan perserikatan.

Dia menilai, apa yang disampaikan Ketua PP tersebut telah membuat Muhammadiyah tercemar sebagai organisasi dakwah dan pendidikan ummat.


"Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan umat yang kuat dan berwibawa tercemar oleh manusia prejudice seperti ini," tuturnya.

Menurutnya, Busyro lebih cocok berada di LSM anti korupsi atau masuk ke dalam Partai Politik.

"Rasanya Anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah," katanya.

Busyro Muqoddas santai

Menanggapi sebutan dari Ngabalin padanya, Busyro hanya menanggapi dengan santai.

Dia membalasnya dengan mengirimkan salam sayang kepada Ngabalin.

Walaupun mendapatkan kritikan seperti itu, dia akan tetap teguh menyuarakan apa yang menurutnya benar dengan tetap membersamai 75 pegawaI KPK yang dinonaktifkan.

Busyro Muqoddas juga mengungkapkan bahwa tidak ada manfaat yang didapatkan jika terlalu banyak menanggapi komentar seperti yang dilontarkan Ngabalin.

Baca Juga: Ramal Tahun Ini akan Terjadi Tsunami Setinggi 15 Meter, Denny Darko Peringatkan Masyarakat Menjauh dari Pantai

Ali Ngabalin sendiri mendapat banyak cercaan akan penyebutannya kepada Busyro.

Bahkan, LBH Muhammadiyah dikatakan akan membawa polemik ini ke ranah hukum dengan melaporkan Ngabalin.

Pernyataan kontroversial Ali Ngabalin disampaikan melalui akun Instagramnya pada Kamis, 15 Mei 2021.

Ali Ngabalin tak terima kritikan Busyro menyebut KPK tamat di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Soal Bantuan Amerika Serikat ke Israel, Organisasi Yahudi Sebut AS Kirim Rp54 Triliun per Tahun

"Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan umat yang kuat dan berwibawa, kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini," tulis Ngabalin.***(Rizki Lealani/Pikiran Rakyat)

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler