Update KRI Nanggala 402, Pencarian Dilakukan di Sembilan Titik

23 April 2021, 21:08 WIB
FOTO ARSIP - Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

PORTAL KOTAMOBAGU - Pencarian KRI Nanggala 402 terus berlanjut. Teranyar, pencarian dilakukan di sembilan titik wilayah perairan Bali bagian utara.

Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad mengatakan, sembilan titik itu termasuk ada yang tumpahan maupun daya magnetnya sangat kuat.

Baca Juga: Atta Halilintar Positif Covid-19, Aurel Hermansyah Minta Atta 'Menjauh' dari Kamar

"Data yang kami terima sampai sore hari ini ada sembilan titik. Sembilan titik itu termasuk ada yang tumpahan maupun daya magnetnya sangat kuat. Jadi ada sembilan 9 titik tersebar radiusnya jadi jaraknya 23 nautical mile (NM), kurang lebih mungkin sekitar 10 NM luasan," katanya dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Jumat 23 April 2021 dikutip dari Antara.

Selain sebaran titik pencarian, ujar Achmad, perizinan bantuan kapal dari luar negeri pun sudah terselesaikan, di antaranya kapal Poseidon dari Amerika Serikat dan juga HMAS Ballarat dan HMAS Sirius dari Australia.

Baca Juga: DPR RI ke Pemerintah Soal Eksodus WN India: Isolasi di Pulau Tertentu

"Kapal Poseidon, Amerika Serikat dan kapal Australia sudah approve. Jadi semuanya sudah clear, dan untuk perjalanannya juga semua sudah ada," katanya.

Sementara, Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Laut (P) Anshori menjelaskan, alat keselamatan pencarian KRI Nanggala 402 sudah lengkap dan sesuai dengan standar internasional yang diberlakukan seluruh kapal selam di dunia.

"Jadi seluruh peralatan-peralatan ini disesuaikan dengan jumlah personel yang ada di dalam kapal, termasuk 53 personel tersebut. Jadi kalau ada personel selain dari 53 orang itu maka personel dari kapal selam di situ otomatis akan dikurangi karena akan menyesuaikan dengan jumlah peralatan keselamatan yang tersedia di dalam kapal," katanya.

Baca Juga: 12 WNA Asal India yang Masuk ke Indonesia Terpapar Covid-19

Mantan Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala Mayor Laut (T) Ignatius menjelaskan, ada dua jenis escape di dalam kapal selam. Pertama, rush escape dan tower escape.

"Rush Escape adalah keluarnya awak kapal selam apabila dalam kapal terjadi flooding atau air di luar badan kapal masuk ke dalam badan kapal. Sedangkan Tower Escape ialah yang dilaksanakan hanya dengan menggunakan baju MK11," jelasnya.

Baca Juga: Sebab Kekalahan Persib pada Leg Pertama Final Piala Menpora Menurut Ezra Walian

Diketahui, Rabu 21 April 2021, pukul 03.45 WITA kapal selamat KRI Nanggala melaksanakan penyelaman.

Pukul jam 04.00 WITA melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8, yang kemudian itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala tepat pada pukul 04.25 WITA saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.***

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler