Network
Portal Kotamobagu - Drama dan ketegangan memenuhi ruang guru di SMK Negeri 2 Kotamobagu saat ibu guru muda Hadija Bumulo, dipaksa untuk memilih antara tugas profesional dan kewajiban pribadi sebagai seorang ibu.
Kisah pilu ini bermula saat Hadija mencoba meminta izin sebentar kepada sang kepala sekolah, Hj Sartika Paputungan S.Pd, pada Senin, 16 Oktober 2023.
Motif di balik permintaannya yang sangat manusiawi adalah agar dia bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya yang masih bayi.
Namun, jawaban yang diterima oleh Hadija adalah dingin dan tanpa belas kasihan. Ia dilarang pulang untuk memberikan ASI kepada anaknya yang membutuhkan perhatian penuh.
Baca Juga: Digelar Secara Virtual, Kantor DPC PDIP Kotamobagu Diresmikan Megawati Soekaronoputri
Padahal, keinginannya hanya untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada sang buah hati yang belum bisa mengonsumsi susu formula.
Abdi Firmansyah Sutomo, suami Hadija, menyatakan, "Ini anak saya belum bisa dikasih minum susu formula, harus ASI. Tapi tidak diizinkan (pulang). Istri saya sampai menangis setelah mendengar jawaban itu."
Peristiwa ini menggambarkan konflik antara tugas sebagai guru yang profesional dan peran sebagai ibu. Hal ini juga memicu kegusaran dan kekecewaan dari suami Hadija.
Abdi berharap agar pemerintah dapat mengevaluasi kinerja kepala sekolah yang telah memutuskan untuk tidak memberikan izin kepada sang guru.
