Sejarah Suku dan Kerajaan Bolaang Mongondow: Warisan yang Harus Dipelajari dan Dilestarikan

- 23 September 2023, 14:11 WIB
Ilustrasi sejarah suku dan Kerajaan Bolaang Mongondow
Ilustrasi sejarah suku dan Kerajaan Bolaang Mongondow /Tangkap Layar dari YouTube Esty Mokoginta/

Portal Kotamobagu — Sobat Porkot, kali ini Kami akan menyajikan terkait cerita dari sejarah singkat suku dan Kerajaan Bolaang Mongondow.

Bolaang Mongondow, sebuah wilayah di utara Semenanjung Sulawesi, memiliki sejarah yang kaya.

Wilayah ini berbatasan dengan Minahasa di sebelah utara dan timur laut, serta Bintauna dan Gorontalo di sebelah barat.

Baca Juga: Asal Usul Legenda Nyi Roro Kidul: Cerita Rakyat Nusantara

Legenda menceritakan bahwa manusia pertama di Bolaang Mongondow adalah dua pasangan suami istri yang turun dari langit.

Mereka adalah Gumalangit, manusia yang turun dari langit, dengan istrinya The Duata, dan Tumoto, seorang yang bisa berjalan di atas ombak, dengan istrinya Tomoko yang keluar dari pecahan ombak.

Keturunan kedua pasangan ini berkembang pesat, membentuk kelompok-kelompok masyarakat besar.

Baca Juga: Resmi Dibuka! Peluang Ikut Seleksi CPNS Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2023, Mudah Syaratnya

Untuk memberikan pemukiman yang memadai, mereka membentuk kelompok-kelompok untuk mencari tempat tinggal baru.

Para pemimpin kelompok ini, yang disebut Bogani, memimpin pencarian pemukiman baru.

Mereka menemukan beberapa pemukiman baru, seperti Totabuan Tuduh, Totabuan Tuduh Instruction, Totabuan Bukit, Totabuan Polio, dan Totabuan Kotabunan.

Baca Juga: Pengumuman Penting! Peluang Menjadi Pegawai Pemerintah di Sekretariat Jenderal DPR RI, Mudah Cara Daftarnya

Totabuan Tuduh di Kecamatan Passi, Totabuan Do-in Pasti di Kecamatan Pasti, Totabuan Tuduh Instruction, dan Totabuan Bukit di Kecamatan Passi, Totabuan Do-in Bukit di Kecamatan Dumoga, serta Totabuan Kotabunan di Kecamatan Kotabunan menjadi tempat-tempat permukiman yang penting.

Totabuan Dumoga di Kecamatan Dumoga juga memiliki peran penting dalam sejarah ini.

Seiring berjalannya waktu, Totabuan Dumoga menjadi cikal bakal Kerajaan Bolaang Mongondow, dengan raja pertamanya bernama Mokodoludut.

Baca Juga: Review One Piece Chapter 1093: Luffy vs Kizaru, Pertarungan Super Epik, Zoro Bakal Awakening?

Legenda menceritakan bahwa keturunan Mokodoludut berasal dari telur besar yang ditemukan oleh Amali dan Inal, yang kemudian menetas menjadi seorang bayi lelaki.

Ini adalah awal dari pemerintahan raja-raja di Bolaang Mongondow.

Para raja di Bolaang Mongondow memerintah dengan bijaksana, dan keturunan mereka yang tidak menjadi raja membentuk golongan Kongyan, yang memiliki status lebih rendah dari anak-anak raja.

Baca Juga: 11 Karakter Terkuat dalam Anime One Piece Berdasarkan Urutannya, Bukan Luffy Terkuat, Kamu Pilih yang Mana?

Para putri raja dihormati dengan sebutan Bokek, dan mereka memiliki peran penting dalam pemerintahan.

Salah satu raja yang penting dalam sejarah Bolaang Mongondow adalah Yayu Bangkai, yang berkuasa dari tahun 1460 sampai 1480.

Selama pemerintahannya, Bolaang Mongondow mengalami perkembangan penting.

Baca Juga: 8 Catatan Menarik dari Pekan Pertama Babak Penyisihan Liga Champions 2023-2024, Jude Bellingham jadi Pahlawan

Namun, setelah Yayu Bangkai, banyak raja-raja Bolaang Mongondow yang mengadakan pernikahan di luar suku mereka, termasuk dengan orang Minahasa.

Hal ini mengakibatkan perpindahan pusat pemerintahan ke Kotabangon.

Pada tahun 1621, tadohe diangkat menjadi penuh Mal entut, yang mengubah struktur pemerintahan dan sistem sosial masyarakat.

Baca Juga: Cuma Rp15 Jutaan! Honda Luncurkan Skuter Listrik Motocompacto, Desain Klasik dengan Teknologi Modern

Desa-desa dibentuk di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa, dan tempat upacara pengobatan disebut Sigi.

Pemerintahan tadohe berakhir pada masa Datu Binangkang, yang kemudian digantikan oleh sejumlah raja, termasuk Raja Cornelis Manopo.

Pemerintahan Datu Cornelis Manopo berpindah ke Kotabangon ketika Belanda mengambil kendali.

Baca Juga: Dapat Potongan Harga Rp7 juta! Polytron Fox-R Dijual Murah, Mau? Cukup Lakukan Ini

Ini adalah periode terakhir pemerintahan Bolaang Mongondow sebagai kerajaan independen sebelum menjadi bagian dari Indonesia.

Sejarah suku dan kerajaan Bolaang Mongondow adalah warisan berharga yang harus dipelajari dan dilestarikan, karena mencerminkan ketahanan dan kebijaksanaan suku ini dalam menghadapi perubahan zaman.

Disclaimer: adapun artikel kali ini hanya sebatas informasi sesuai keterbatasan kami. Apabila ada yang keliru atau salah, jadikan itu evaluasi bersama, sembari menambah kembali wawasan kita semua.***

Editor: Diki Cahya Mulya Gobel

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x