Cerita Mistis Penjara Tua Kema Minut, Ada Tangisan Misterius di Malam Hari

18 September 2023, 12:01 WIB
penjara tua kema (ist) /Felix Tendeken/

Portalkotamobagu.co.id-Jika anda berkunjung ke Desa Kema II, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), akan menjumpai sebuah bangunan tua peninggalan kolonial Portugis.

Namanya adalah “Penjara Tua Kema”.

Penjara tua ini banyak menyimpan cerita mistis yang terjadi kepada warga sekitar maupun para pengunjungnya.

Dilansir dari Correcto.id, penjara yang dibangun pada tahun 1585 ini didirikan sebagai tempat untuk menahan orang-orang yang melawan bangsa Portugis dalam rangka perdagangan rempah-rempah.

Penjara tua tersebut letaknya sekira 500 meter dari pantai.

Dahulu kala, kawasan di sekitar penjara itu merupakan pelabuhan atau bandar kema dan banyak disinggahi pedagang dari Portugis, Arab, China hingga Belanda.

Penjara tua kema sendiri dahulu merupakan bagian dari sebuah benteng pertahanan besar yang dibangun menghadap laut oleh Portugis untuk mencegah ekspansi Spanyol.

Tokoh masyarakat setempat bernama Ismet Jailani mengatakan bahwa pada waktu itu, ada persaingan antara Spanyol dan Portugis sehingga dibangunlah benteng pertahanan tersebut.

Sayangnya benteng tersebut telah hancur akibat pemboman yang dilakukan oleh Belanda sehingga hanya menyisakan penjara tua yang letaknya berada di belakang benteng sehingga tidak ikut hancur.
Sisa-sisa puing dari bekas benteng masih ada namun sudah tertutup oleh pemukiman penduduk.

Saat diambil alih oleh Belanda, Penjara itu jadi tempat tahanan terakhir sebelum dieksekusi, yang ditahan di sini adalah tokoh politik serta pemberontak.

Imam Bonjol, pejuang dalam Perang Paderi bersama 10 pengikutnya pernah ditahan di sini sebelum dibawa ke Pineleng.

Kyai Modjo juga pernah mendekam di penjara ini sebelum dibuang ke Tondano. KH Arsyad Thawil, tokoh utama perang Geger Cilegon 1888 juga pernah ditahan disini.

Di jaman penjajahan Jepang, banyak orang Belanda dijebloskan dalam penjara tua oleh Jepang lantas dibunuh.

Aura mistis di penjara tua kema ini turut dirasakan oleh penduduk sekitar.

Ada yang mendengar suara orang menjerit kesakitan seperti dipukul, ada juga suara kera.

Bahkan warga pernah melihat ular besar keluar dari penjara.

“Warga pernah melihat ular yang sangat besar dan panjang seperti naga, katanya ular itu menjaga tempat itu,” ujar Ismet.

Sigit Yahya, warga sekitar mengatakan pernah ada seorang pengunjung yang mengalami kejadian aneh saat berkunjung ke lokasi penjara.

“Waktu itu saat pengunjung itu membuka salah satu pintu penjara, dia melihat ada pria tua berbaju dan bersorban putih sedang duduk di dalam penjara, dia pun tidak jadi masuk,” kata Sigit.

Saat ini penjara tersebut menjadi salah satu objek wisata bersejarah di Kabupaten Minahasa Utara. (***)

Editor: Felix Tendeken

Sumber: correcto.id

Tags

Terkini

Terpopuler